Pandangan matamu tidak akan berubah meski memori tentang kita tak akan lagi pernah kembali. People change but memories not.
Happy Reading
P
aginya suasana mendadak canggung. Setelah ucapan Jaemin semalam, Aline hanya berbicara seadanya saja ketika Haechan berusaha membalikkan mood gadis itu.
Hari ini mereka berempat Jeno, Haechan , Aline dan Yena memiliki jadwal yang sama nanti jam 10, tentu saja Jaemin sudah lebih dulu bangun dari semuanya kemudian memasakkan sarapan.
Hanya suara dentingan piring yang memenuhi meja pantry apartermen Jeno.
Haechan meletakkan garpunya di sebelah mangkuk serealnya lalu menatap Jeno, Jaemin dan Aline , Yena masih sibuk dengan oatmilk nya .
"Gue berasa horor njir.." ucapan Haechan barusan membuat keempatnya menatap dirinya dengan bingung.
"Cari kek obrolan seru di pagi hari, perlu gitu gue buatin variety show biar asique".
Dug
Jeno melempar apel ke kepala Haechan membuat pria itu mendengus kesal lalu menatap Jeno dengan tajam, sedangkan Jeno kembali melanjutkan makannya.
"Habisin aja makanan lo, kalo lagi makan ga boleh ngomong". Ujar Yena membuat Aline , Jaemin dan Jeno mengangguk.
Sedangkan Haechan seperti meledek ketiganya yang kompak menganggukkan kepalanya.
"Nyee nyee nyee, giliran ngebully gue ngangguk-ngangguk kayak dj". Ledek Haechan sedangkan ketiganya tampak menahan tertawa.
Aline ingin mengambil potongan buah namun garpunya menusuk buah bersamaan dengan Jeno dan Jaemin yang berada di antara dirinya.
Haechan yang melihat tersebut menghembuskan nafasnya.
"Anjaaaay, berasaa nonton drama gue. Gedek lama-lama liatnya". Haechan menyandarkan dirinya ke kursi makan lalu mereka tertawa melihat reaksi Haechan.
Setelah sarapan, tinggal Aline yang saat ini sudah rapi lagi dengan pakaiannya yang semalam, mereka akan berangkat kuliah bersama, entahlah ada sesuatu yang hangat menghinggapi dirinya ketika Haechan bilang "kita barengan ya kuliahnya"
Ia seperti remaja yang bahagia dengan temannya meski usianya bukan terbilang remaja lagi.
Ding dong..
Aline berjalan mendekati pintu utama apartermen Jeno, namun baru saja akan membuka pintu, pintu tersebut sudah terbuka seolah password pintu apartermen Jeno sudah diketahui,
Tatapan Aline bertemu dengan sosok wanita dengan penampilan modis dan glamour di pagi hari. Berbeda dengan tatapan bingung Aline, wanita itu justru membulatkan matanya ketika menangkap sosok yang tidak ingin ia temui.