-Part 36-

5.8K 263 46
                                    

Selamat membaca!

🍁

Ruangan itu sunyi, kedua insan itu berkutat dengan pikiran nya masing-masing. Entah memikirkan hal apa.

"Gue berharap lo dateng."

Gadis itu menoleh. "Aku di undang?"

"Iya Kei." jawab Allard membuat hati Keisha terenyuh.

"Oke." jawabnya terpaksa.

Mungkin dengan datang ke acara pernikahan Allard membuat ia lebih mudah menghilangkan perasaan nya kan? Keisha harap begitu.

Tak lama pintu UKS terbuka terlihat Aletta dkk masuk menghampiri mereka berdua.

"Gak ganggu ena-ena lo lagi kan?" tanya Gavin meledek membuat Keisha melotot.

"Kei yaampun maaf ya gue gak bisa nemenin tadi." ucap Aletta.

"Lo sama aja kaya Aletta sih?! emang nya sarapan itu berat banget ya?" cibir Qiara.

"Kalo galau tuh pikirin diri sendiri juga." ucap Nayya yang sedikit menyindir Allard.

"Gue be-" ucapan Aletta terpotong karena Dylan menariknya.

"Kamu gak sopan deh, aku lagi ngomong sama Keisha!" omel nya.

"Minum." Dylan menyodorkan satu gelas air hangat.

"Kalo mau perhatian sama orang, perhatiin diri kamu dulu. Kamu gak pusing emang?" lanjut Dylan.

"Pusing sih." jawab Aletta polos yang membuat Dylan gemas.

"Teros bucin nya teros." ledek Gavin.

"Leo mana?" tanya Keisha.

"Bucin juga sama adek lo." jawab Nayya.

"Aurel?"

"Iyalah masa Bu Murni." sahut Gavin.

"Mereka udah jadian." kata Dylan membuat Keisha menegakkan posisi duduknya.

Allard sedikit was-was takut Keisha masih pusing, tanpa sadar tangan kiri nya menahan punggung Keisha.

"Kapan?!" tanya nya.

"Humm mungkin kemarin." jawab Dylan.

Aletta ingin menghampiri Keisha namun masih saja di tahan Dylan. "Mau kemana si?" ketusnya.

"Kok galak?" sewot Aletta. Dylan menghela nafasnya. "Udah, disini dulu duduk kamu istirahat juga." pinta nya dan Aletta menyerah.

"Lo mau minum lagi?" tawar Allard.

Gavin berdiri dari kursinya. "Biar gue aja." kata Gavin yang membuat Allard mengepalkan tangan nya dan di tunjukkan di depan wajah Gavin.

Seketika nyalinya ciut. "Udah mantanan aja masih galak anjir." keluhnya.

"Mau minum ga?" tanya Allard lembut. "Boleh deh." jawab Keisha.

Allard langsung memberikan teh hangat itu ke Keisha.

Ponsel Allard berdering.

Dia menjauh dari kerumunan teman-teman nya. Keisha berfikir telfon dari siapa sampai harus menjauh dulu?

"Kenapa?"

"Siska ngeliat lo gendong Keisha tadi, gue rasa dia bakal ngerencanain sesuatu. Lo harus hati-hati Al."

"Shit, ngerencanain apa lagi dia?"

"Gue sih denger dia minta bokapnya lo buat pecat Bokapnya Keisha sebagai tangan kanan nya bokap lo."

ALLARD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang