Happy Reading!
°°°
Keisha berjalan menuruni anak tangga di rumahnya satu persatu, untuk menghampiri Mamah tersayangnya yang terlihat sedang duduk manis di depan televisi.
"Eh anak mamah udah cantik, mau kemana?" tanya Anandita.
"Keisha izin keluar sama Aletta mah."
Anandita berdiri melihat ke halaman rumahnya. Tidak ada kendaraan yang bisa mengantarkan anak gadisnya itu.
"Tapi Pak Anwar kan lagi nganter Aurel pergi, kamu naik apa?"
Tinn tinn!
"Keisha di jemput Aletta mah, Keisha berangkat dulu ya mah." ucap Keisha berpamitan sambil mencium pipi mamah nya yang sudah mengendur.
Keisha berlari kecil menghampiri Aletta yang sudah siap dengan motor nya. Keisha terkekeh melihat wajah bulat Aletta yang memakai helm.
"Kenapa lo?" Aletta bertanya dengan pandangan sewot nya.
"Lo lucu kaya pororo kalo make helm begini." ucap Keisha sambil menunjuk helm milik Aletta.
"Sialan lo haha. Yaudah ayo buruan naik, panas nih neraka lagi bocor." protes Aletta.
Keisha patuh dan langsung naik ke motor Aletta tak lupa mengenakan helm yang di sediakan Aletta.
"Ta ini mau kemana?" tanya Keisha di atas motor Aletta.
"Warbet."
Keisha melotot. "HAH WARBET?!" jerit Keisha.
"ADUH LO BISA GAK SIH GAK USAH JERIT, MAU JATOH LO?!" omel Aletta.
Keisha tertawa kecil. "Abisan gue kaget."
"Kaget lo lebay." ucap Aletta.
"Ish lo jahat."
"Btw Kei, bisa gak kepala lo jauhan dikit?"
"Kenapa?"
"Helm lo tabrakan mulu sama helm gue, pusing gue, Sialan."
Keisha tertawa, pantas saja selama perjalanan Aletta berdecak sebal ternyata karena helm yang Keisha pakai bertabrakan dengan helm yang Aletta pakai haha.
🐾
"Bidadari woi bidadari." ucap Reno.
"Wah iya bidadari." timpal Alvin.
Gavin menoleh mendapati Aletta dan Keisha yang baru saja memarkiran motornya di warbet.
Gavin melemparkan kulit kacang ke wajah Alvin dan Reno. "Udah punya Dylan sama Allard bego, cari mati lo."
Reno dan Alvin hanya mengaduh kesakitan pasalnya kulit kacang yang menusuk mata nya membuat mata nya gatal dan perih.
Gavin berdiri menyambut Aletta dan Keisha datang. "Silahkan tuan puteri." ucap Gavin sambil memberikan dua kursi kosong.
"Allard mana?" tanya Keisha langsung.
"Dylan mana?" Aletta juga bertanya hal yang sama.
Gavin menggaruk tenguk nya yang tidak gatal. "Anu.."
Tak lama Allard dan Dylan keluar bersamaan, setelah itu ada dua wanita di belakangnya yang keluar lewat pintu yang sama.
Senyum Keisha dan Aletta yang tadinya mengembang, menjadi pudar dan murung. Rasa cemburu sudah menyelimuti mereka berdua.
Allard dan Dylan terpaku di tempat saat melihat pacar nya tepat di depan mata nya dengan tatapan menuntut penjelasan, Horror.
Allard dan juga Dylan beralih menatap Gavin, dengan tatapan menusuk. Gavin yang merasa di tatap hanya pura-pura mengangkat telefon dari seseorang dan meninggalkan tempatnya.
Kedua wanita yang tadi bersama Allard dan Dylan itu hanya tersenyum puas, dan berpamitan dengan Allard dan Dylan karena mereka tau akan ada perang ketiga setelah ini.
"Kamu kok gak bilang mau kesini?" tanya Allard dengan nada yang sedikit marah.
Keisha menatap nya tajam, kenapa jadi seakan-akan dia yang merasa terganggu dengan kedatangan Aletta dan dirinya?!
"Kenapa emangnya? gak boleh?" tanya Keisha sewot.
Allard menghela nafasnya. "Bukan gitu cum-"
"Kenapa? ke ganggu? maaf deh kalo ganggu." Sindir Keisha.
"Bukan gitu sayang.." ucap Allard meredamkan emosi wanita nya.
"Sayang-sayang palalo peang."
Allard terkekeh, bukan nya takut atau merasa bersalah malahan saat ini dia tertawa melihat wajah Keisha yang sudah merah padam menahan emosi dan kecemburan yang berlebihan, menurut Allard itu sangat menggemaskan.
Bagaimana tidak cemburu? pacar nya bersama wanita lain yang bahkan Keisha sendiri tidak tau.
"Siapa?" tanya Keisha to the point.
"Siapa apa?"
"Tadi."
"Cuman temen Keisha.." jawab Allard dengan nada yang setenang mungkin.
"Bener temen?"
"Iya temen."
"Dulu kita juga awalnya temen." kata Keisha tak mau kalah.
"Emang temenan? bukan nya aku langsung nembak kamu?" goda Allard.
Bugh!
Keisha memukul dada Allard kesal, bisa-bisa nya ia masih menggoda Keisha saat seperti ini. Keisha juga memukul Allard untuk menutupi rasa malu nya, Sialan.
Keisha masih bersedekap dada, ia tak ada selera untuk berbicara dengan Allard.
Allard masih setia memandangi Keisha dengan senyum nya. Keisha risih, dan tak nyaman jika Allard menatap nya seperti itu.
Keisha masih kesal dengan Allard, saat ia dengan Keenan dekat. Allard sangat marah padanya. Tapi, kenapa saat Allard dengan perempuan lain Keisha tidak bisa benar-benar marah padanya. Keisha benci diri nya sendiri.
"Masih marah hm?" tanya Allard sambil menyelipkan rambut Keisha ke belakang telinga nya.
"Gak usah pegang-pegang!" ketus Keisha.
"Yaudah aku pegang cewe yang tadi aja deh." goda Allard.
Keisha langsung mendelik. "Gue tabok lo ya!" pekik Keisha.
Allard tertawa puas. Mungkin menggoda Keisha saat ini menjadi hobi baru nya.
🍀
selamat menikmati tampilan baru di part ini. aku rubah biar pas revisi gak terlalu banyak yang di ganti hehe.
jangan lupa vote dan komen nya ya biar update teros!💓
![](https://img.wattpad.com/cover/219246131-288-k344706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLARD [HIATUS]
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA BEBERAPA PART ADA YANG DI PRIVATE] [AKAN DI REVISI JIKA PART SUDAH LENGKAP] Allard Aksa Bagaskara, Ketua osis sekaligus ketua Graster's yang anggotanya menjadi para incaran kaum hawa di SMA Onderwijs. Tak hanya ke...