-Part 37-

5.8K 271 39
                                    

Selamat membaca!

🍁

Qiara sedang membeli makanan di daerah komplek perumahan nya. Membeli sate ayam favorit ibu nya. Saat sedang memesan dirinya menikmati indahnya langit di malam hari.

"Gue gak bisa ikutin cara main lo lagi."

Terdengar seperti suara orang sedang ribut mempermasalahkan sesuatu di balik pohon besar, membuat Qia kepo dan ingin tau.

Matanya membulat saat yang dia liat Nathan, Siska, dan... Keenan?

"Jadi? lo mau berenti?" tanya Siska dan Qiara masih menguping di balik pohon.

"Iya." jawab Nathan membuat Keenan juga mengangguk.

"Lo berdua pengecut, liat aja apa yang bakal gue lakuin ke Keisha." ancam Siska membuat Nathan mengepalkan tangan nya.

"Jangan mancing gue buat main kasar sama lo Siska." ketus Nathan.

"Lo itu pengecut! suka sama cewe tapi malah nyerah sampe sini! mending deh cewe nya cakep, modelan pasaran gitu lo sukain!" ledeknya.

Tepat saat Nathan ingin melayangkan pukulan nya, Qiara menghalangi pukulan itu agar tak terkena Siska. Alhasil dirinya yang terluka.

"QIA!" pekik Keenan langsung berlari ke arah gadis itu yang sudah terkulai lemas di jalan.

Alis Nathan bertautan, apa yang dilakukan gadis itu? sedangkan Siska tersenyum kemenangan, lagi-lagi dia menang.

"Auhh..." rintih Qiara sambil memegang pelipisnya yang membiru.

Keenan menatapnya khawatir, di ambil nya sapu tangan di kantong celana nya, mengusapnya pelan ke pelipis Qiara.

"Bagus deh lo nolongin gue, sama-sama sok baik kaya temen lo." cibir Siska.

"PERGI LO DARI PADA GUE HAJAR LAGI!" ancam Nathan membuat Siska pura-pura bergidik takut lalu dirinya masuk ke mobilnya, dan menghilang di hadapan Nathan.

Kaki Nathan sedikit berjongkok melihat luka di pelipis Qia. "Maaf ya." kata Nathan.

"Iya gak papa kak." ucap Qiara sambil tersenyum.

"Lo temen nya Keisha?" tanya Nathan.

"Iyaa."

Nathan tersenyum, merasa bersalah karena salah sasaran pukulan. "Bawa dia ke mobil Ken." pinta Nathan.

"Tapi bang ki-"

"Udah bawa dulu ke mobil." potong Nathan.

"Bang? mereka adik kakak?" tanya Qiara dalam hati.

Keenan membopong tubuh Qia. Mereka berdua gugup, dan jantungnya sama-sama berdegup kencang.

Di dudukan nya Qiara di bangku belakang mobil dan dengan posisi pintu mobil yang terbuka.

"Masih sakit?" tanya Keenan sambil berjongkok di hadapan Qia.

ALLARD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang