Part 43

6.2K 335 120
                                    

Udah vote nya belum?

jangan lupa komen di setiap paragraf ya!♥

🍁

Hati Allard benar-benar sedang tidak baik saat ini, hanya ada rasa kemarahan yang memuncak di dalam nya. Dia bangkit dari kursi nya menaruh gelas yang ada di genggaman nya, dan mencari keberadaan calon tunangan nya itu.

"Siska!"

Gadis yang di sebut namanya pun menghampiri lelaki itu, tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kenapa sayang?" tanya Siska santai.

Allard menarik tangan gadis itu kasar, dirinya sudah cukup sabar menghadapi gadis ini. Jika terus di diamkan, akan semakin ngelunjak.

"Al sakit!" ringis Siska.

"Allard! apa-apaan kamu?!" tegur Bagaskara yang melihat Siska di tarik paksa oleh anaknya.

Gadis itu menatap Bagaskara dengan tatapan menyedihkan, meminta pembelaan dari Bagaskara. Tetapi, tetap saja lelaki yang mencekal tangan Siska semakin erat memegangi tangan gadis itu.

"Shhhh." rintih Siska.

"ALLARD AKSA!" bentak Bagaskara membuat semua tamu menoleh ke arahnya.

Lelaki itu menatap Ayahnya tajam, menyiratkan semua emosi yang tertahan.

"Anda, harus tau kelakuan anak perempuan ini!" ucap Allard dengan nada tinggi nya.

Terdengar keributan yang semakin memanas, Amanda, dan kedua orang tua Siska menghampiri mereka.

"Jaga cara bicara mu Al!" kata Bagaskara.

"Kalian kenapa sih? ada masalah apa?" tanya Amanda baik-baik.

"Bun, Bunda harus tau siapa perempuan ini!" ucap Allard sambil menunjuk Siska.

"Siska apa maksudnya ini?" tanya Ibunda Siska.

"Anak ibu, sudah melakukan kejahatan yang dapat di pidanakan! penculikan terhadap orang yang saya sayangi, bahkan lebih saya sayangi dari pada diri saya sendiri!" ucap Allard tegas.

"Al.." lerai Amanda.

"Seharusnya anda mendidik anak anda dengan baik, bukan malah mendukung dirinya atas apa yang dia ingin lakukan. Anda fikir dengan perjodohan ini, kedua belah pihak akan untung? mungkin iya Ayah saya dan Anda beruntung, tapi tidak dengan saya." ucap Allard ke Ayah Siska.

"Selama ini saya sudah cukup mengikuti semua permainan yang anak anda lakukan, sudah cukup saya menyakiti perempuan yang seharusnya saya sayangi dan saya cintai. Tapi hanya karena keegoisan kalian, dengan terpaksa saya harus membuatnya menangis. Apa kalian tidak pernah merasa sedih atau tersiksa karena kalian adalah alasan seseorang menangis? apalagi orang yang kalian sayangi?" tanya Allard dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Dihatinya kini campur aduk, kecewa, merasa menyesal, dan gagal menjaga Keisha.

"Siska! apa benar itu?!" tanya Ayah Siska.

"Ayah... Siska punya alasan kenapa Siska berbuat begitu..." ucapnya membela diri.

ALLARD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang