ALLARD [HIATUS]

-Part 34-

Happy Reading!

Yovie&Nuno- Sakit hati.
di play ya biar enjoy wkwk.

🍁

Rumah yang besar dan mewah itu hanya diisi dengan suara kedua orang tua yang penuh emosi. Isakan tangis juga terdengar di dalam nya.

"Kamu gak bisa kaya gitu ke Allard mas!"

"Aku melakukan ini juga demi kebaikan masa depan dia,Amanda." ketus Bagaskara.

"Kebaikan mas? bahkan, karena ini dia bisa gak fokus ujian mas!" ucap Amanda dengan nada yang meninggi.

"Anak itu terlalu kamu manja kan." kata Bagaskara.

Amanda mengusap wajahnya kasar. "Manja gimana mas? sampai dia sudah besar pun kamu jarang ada waktu buat dia, kamu terlalu sibuk mas dengan urusan bisnis mu itu,"

"dia mandiri dan gak pernah nyusahin aku. Padahal, dia gak dapet kasih sayang seorang ayah." lanjut Amanda lirih.

"Aku kerja juga buat kalian, tolong jangan berlebihan." timpal Bagaskara.

"Menurut kamu ini kebaikan untuk Allard, tapi gak menurut dia mas. Sekarang aja aku gak tau dia dimana mas, udah 2 hari anak itu gak pulang, apa kamu tau?" keluh Amanda sambil menangis.

Allard selama masalah ini tak pernah pulang kerumahnya, dia selalu nginep entah di Warbet atau di rumah Dylan. Karena jika balik kerumah dia pasti akan tambah stress menghadapi Ayahnya itu.

"Aku tau dia sangat menyayangi gadis itu." tutur Amanda yang membuat Bagas menoleh.

"Anak nya Raveena menurutmu?"

"Iya."

Bagas bungkam sejenak. "Keputusan ku tetap bulat, minggu depan anak itu harus mau melamar siska."

"Mas—"

"Sudah! jangan buat aku pusing Amanda!" titah Bagaskara dan beranjak ke kamarnya.

"Al... kamu dimana nak?" lirih Amanda.

🍁

Angin malam yang dingin menusuk kulit mulus Keisha, gadis itu berlari meninggalkan Nathan dan Allard yang memanggil namanya berkali-kali.

Hatinya hancur, kecewa. Allard selalu memberikan kesan bahagia pada dirinya, menunjukkan rasa kasih sayangnya. Menutup luka lama Keisha dan membuat nya yang baru, bagaikan ban bocor yang sudah di tambal lalu di bawa berjalan sampai akhirnya bocor lagi, karena terlalu banyak paku yang tak kamu ketahui di jalan itu.

Keisha tau dirinya salah, terlalu bahagia sampai lupa bahwa hati juga bisa sakit.

"KEISHA!"

Kaki Keisha semakin cepat melangkah. Gadis itu tak mau melihat Allard untuk saat ini.

Motor ninja hitam itu menghalangi jalan Keisha. Gadis itu mencari celah agar bisa tetap berjalan namun Allard keburu menahan nya.

"Keisha..." panggil Allard lembut.

"Apa lagi Al?" kini Keisha berani menatap mata lelaki itu.