Part 49

5.7K 381 401
                                    

ASSALAMUALAIKUM

SUDAH BERAPA ABAD ALLARD TIDAK UPDATE?XIXIXI.

ABSEN DULU AH, ADA YANG KANGEN GAK? GAADA PASTI.

AKU MINTA MAAF YAAA HAMPIR 2 BULAN GAK UPDATE, KARENA YA BENER-BENER ADA YANG HARUS AKU KERJAIN, DAN AKU SALUT BANGET SAMA KALIAN YANG TETEP SUPPORT AKU DAN TETEP NUNGGUIN UPDATE DARI AKU, SAMPE NGE DM AKU TERUS HUHU LUVV!♥

JADI... KITA MULAI LAGI PERJALANAN ALLARD.

sebelum itu jangan lupa vote yaaa:)

🍁


Flashback on

Motor sport berwarna hitam itu berhenti tepat di tempat Allard dan Keisha mengadakan acara pertunangan nya. Sang pemilik motor pun hanya menatap dengan tatapan benci.

Tangan nya merogoh saku celana nya dan mengambil ponsel miliknya.

"Yo bro gimana?"

"Sesuai rencana, mereka keluar dan selesai dari acara langsung bikin Allard terkecoh dan buat dia dijemput sama ajalnya secara perlahan." kata nya dengan senyum liciknya.

"Serius lo? kalau kita sampai ketawan, gue gak tanggung ya Yen."

"Tenang aja, lakuin sebaik mungkin jangan sampai ada jejak yang tertinggal, dia harus tau akibat nyari masalah sama Gang Deroz." ucapnya lagi di akhiri dengan tawa jahatnya.

"Siap bos Bryan."

Tut!

Dimasukan nya lagi ponsel itu di jaket merahnya, dengan logo Deroz di belakang punggungnya.
"Permainan baru dimulai Allard Aksa Bagaskara." gumam Bryan diiringi dengan senyum tipisnya.

🍃

Sudah 1 jam lebih mereka semua menunggu dengan rasa gelisah dan isak tangisnya. Keisha yang sedari tadi tak berhenti menangis pun kini hanya bisa pasrah, dirinya berharap agar tuhan tidak mengambil cinta sejatinya itu untuk kedua kali nya.

Terdengar pintu ruangan ICU terbuka, keluarga dan sahabat Allard pun menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.

Keisha berlari ke arah dokter kekasihnya itu. "DOKTER GIMANA ALLARD DOK?!" tanya Keisha diiringi isak tangisnya.

Tangan Aleta mengelus bahu sahabatnya itu untuk memberikan kekuatan dan ketenangan pada hati sahabatnya itu.

Dokter tersenyum simpul. "Setelah satu jam kita berusaha untuk menyelamatkan nyawa saudara Allard. Alhamdulillah dia sudah melewati masa kritisnya, namun untuk saat ini biarkan dia beristirahat dulu, karena Allard belum sepenuhnya sadar,"

"dan apabila nanti saudara Allard sedikit lupa dengan beberapa rekan yang ada disini, harap dimaklumi karena kepala nya terbentur cukup keras. Sehingga berkemungkinan mengalami amnesia sesaat." lanjut Dokter lagi.

Mata Keisha membulat, kedua tangan nya menutupi wajah nya yang terlihat sangat terkejut, hatinya begitu takut jika dirinya tidak dikenali sama Allard.

"Dok apa boleh saya masuk?" tanya Keisha lirih. "Saya cuma mau ada disampingnya aja Dok."

Dokter tersenyum ke arah Keisha. "Boleh, tapi tolong jika ia sadar jangan membuatnya terlalu banyak berfikir atau mengingat sesuatu, karena takut terjadi gangguan pada memori di otaknya. Saya permisi." pamit Dokter yang dibalas anggukan Keisha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALLARD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang