Selamat membaca!
🍁
Selesai mereka berdua makan malam, Keisha meminta Allard untuk mengantarnya pulang. Ia takut jika terlalu larut, sang Mamah akan khawatir. Untuk soal mencari kerja, mungkin besok akan ia coba lagi.
"Pake aja jaket gue." kata Allard sambil memakai jaket denim nya.
"Eh engga usah nanti dikira aku ngapa-ngapain sama kamu." tolak Keisha halus.
"Loh? bukannya kita udah ngapa-ngapain?" goda Allard sedikit tertawa.
"Gak usah mesum deh." cibir Keisha.
"Udah pake aja, kalo ditanya sama Mamah lo bilang aja jaket nya dikasih pangeran berkuda tadi pas cari kerjaan." ucap Allard sedikit meledek.
"Pangeran nya gantenggg banget, kulitnya putih, rahangnya tegas, terus-" Keisha menutup mulut lelaki itu, terlalu pede, cih.
"Kamu jelek, udah buruan nanti makin malam." Keisha langsung keluar dari Apartemen lelaki itu, diikuti lelaki itu di belakangnya.
"Setelah kejadian tadi, lo lupain gue ya?" Allard membuka percakapan saat sudah di dalam mobil.
Keisha hanya meliriknya. "Kenapa?" tanya nya.
"Gue cuman gak mau lo sakit."
"Kamu sayang sama Siska?"
Laki-laki itu bungkam. Sayang? punya rasa aja tidak bagaimana bisa sayang.
Gadis itu menoleh ke arahnya lagi, "Kamu sayang sama Siska? kamu cinta sama dia? jawab aku Al." ucap Keisha sedikit mendesak lelaki itu.
"Iya, gue sayang dia." ucap Allard membuat hati Keisha sakit seperti di tusuk jarum berkali-kali.
"Sejak kapan?"
"Lo gak perlu tau." ucap Allard dingin.
"Tapi aku pengen tau Al!" lirih Keisha.
"Inget Keisha, bukan karena tadi gue ngajak lo ke Apart, lo jadi merasa kalau gue masih ada perasaan ke lo." jelas Allard.
Gadis itu menunduk, air matanya sudah terjatuh, tak ingin terlihat lemah, perlahan ia hapus air matanya.
"Perasaan gue udah gak ada buat lo, hati gue udah bukan milik lo lagi, Keisha." lanjut Allard.
Tangan Keisha menutup telinga nya, ia tak mau dengar ucapan yang menyakitkan keluar dari mulut lelaki yang dia sayang. Gadis itu menolak kenyataan bahwa yang menyakitinya, ya orang yang dia sayang.
Allard melihat gadis itu iba, lelaki itu ingin menjauh tapi tak bisa, tapi jika dekat ia akan menyakiti hatinya terus-menerus.
"Baru aja tadi kamu bilang, perasaan kamu tetep buat aku, baru aja tadi kamu tunjukkin rasa sayang kamu ke aku, bersikap kamu gak mau aku pergi. Tapi justru, sekarang sifat kamu yang bikin aku mau pergi,"
"aku udah pernah bilang bukan? jangan pernah bermain sama hati Al, hati itu sensitif. Mudah nyaman, mudah sayang, dan juga mudah sakit." jelas nya sambil terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLARD [HIATUS]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA BEBERAPA PART ADA YANG DI PRIVATE] [AKAN DI REVISI JIKA PART SUDAH LENGKAP] Allard Aksa Bagaskara, Ketua osis sekaligus ketua Graster's yang anggotanya menjadi para incaran kaum hawa di SMA Onderwijs. Tak hanya ke...