Bagian 14. Masa laluku?

2.5K 107 15
                                    

#Happy reading

Aku harap kau menyukainya.
.
.
.

Bagaimanapun aku hanya ingin menjaga dan mempertahankan rumah tanggaku.

Meskipun sulit aku tidak ingin keluargaku hancur. Biarpun belum mencintainya, aku tidak mau berpisah dari Yosh.

Aku masih selalu berharap aku dan Yosh pada akhirnya saling menghargai meskipun belum bisa saling mencintai.

***

Aku akhirnya meninggalkan caffe itu, meninggalkan Laras yang masih berdiri di posisinya usai meneriakiku.

Aku tahu dia menangis, tapi aku memilih untuk pergi.

Aku berjalan ke arah kantor Laras, karena aku memarkirkan mobilku di sana.

Saat aku hampir tiba di sana aku melihat sebuah mobil yang tak asing bagiku. Mobil mewah itu masuk ke wilayah kantor Laras.

Dan supir mobil mewah itu turun, mengambil kursi roda milik tuannya kemudian membuka pintu untuk tuannya itu. Membantunya untuk menaiki kursi roda miliknya.

Iya, itu papa Santoso. Apa yang papa lakukan di sini? Aku bersembunyi dibalik sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari gerbang kantor itu. Berharap papa tidak mengetahui keberadaanku.

Supir itu mendorong kursi roda papa dan berjalan ke pos security. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan di sana.

Aku kembali bersembunyi saat aku melihat Laras sudah hampir tiba di kantornya setelah keluar dari caffe tempat kami bertemu.

Laras berjalan perlahan ke dalam kantornya, dan bertemu dengan papa. Setelah bicara beberapa saat aku melihat supir itu kembali membantu papa masuk ke dalam mobil. Setelah itu memasukkan kembali kursi rodanya.

Aku melihat  Laras juga memasuki mobil mewah milik Papa.
Ini membuat aku bingung. Kemana mereka akan pergi? Apa yang mereka bicarakan sebenarnya?

Pertanyaan demi pertanyaan kembali memenuhi kepalaku. Aku berniat mengikuti mereka, tapi kuurungkan niatku.

Aku memilih membatasi diri atas urusan Laras, meskipun rasa penasaranku cukup tinggi karena yang bertemu dengannya adalah papa mertuaku.

Apapun yang mereka bicarakan, akuencoba mengubur rasa penasaranku.

Tak semua hal harus kuketahui.

Aku akhirnya berjalan ke area parkir kantor itu untuk mengambil mobilku di sana dan segera pergi meninggalkan tempat ini.

***

Setelah melakukan pekerjaan hari ini,  aku membersihkan taman di depan rumah untuk mengisi kekosongan waktu.

Namun, tak lama kulihat Yosh dengan mobilnya tiba di rumah. Aku memandangi sampai dia memarkirkan mobilnya.

Ini masih siang, seharusnya Yosh belum waktunya pulang. Dia turun dengan membanting pintu mobilnya.
Sepertinya ada yang tidak beres.

Berjalan ke arahku yang masih berada di taman kecil ini.

Kulihat wajahnya penuh dengan amarah. Geram. Dengan nafas tersengal-sengal dia akhirnya semakin dekat.

Dengan sigap dia menarik tanganku dengan sangat kuat.

"Ikut aku!" titahnya sambil menarikku ke dalam rumah dwngan kasar.

Menghempaskan tubuhku sedikit kuat setelah tiba di rumah sehingga terduduk di sofa.

"Ada apa Yosh?" tanyaku yang sudah ketakutan melihat ekspresi Yosh.

My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang