Bagian 31. Pilihan

2.1K 78 22
                                    

|| Happy Reading ||

Jangan lupa klik 🌟 dan coment untuk krisarnya

Tak jarang pilihan hari ini menentukan nasib kita nanti.

🍬🍬🍬

Setelah kencan hari itu hubunganku dengan Yos semakin membaik. Panggilan sayang sudah tak canggung lagi kami ucapkan satu sama lain. Meski begitu, perhatian demi perhatian dari Yosh selalu memenuhi hari-hariku.

Aku berharap setiap hari akan bahagia bersama Yosh. Cinta semakin tumbuh diantara kami berdua. Tidak salahkan jika aku mengharapkan kebahagiaan setelah apa yang dilakukan Yosh padaku?

Liontin berbandul huruf 'Y' kuanggap sebagai pernyataan cinta darinya meski tak diungkapkan.

Setelah menyiapkan bekal makan siang hari ini aku dengan semangat berangkat untuk mengantarkannya ke kantor Yosh. Menghidupkan musik di mobil, dan sesekali ikut bersenandung kecil dengan kecepatan sedang, tanpa menghilangkan fokus. Mengungkapkan perasaan bahagia lewat nada itu lumayan bagus juga.

Untuk saat ini, aku merasa hidup terasa lengkap, cukup seperti ini aku sudah merasa bahagia.

Saat aku baru saja hampir tiba di kantor Yosh tiba-tiba ponsel yang ku taruh di tas berdering.

Aku menepikan mobilku sebentar untuk mengangkat telepon. Aku meraba-raba tasku untuk meraih ponsel dari sana. Ternyata itu adalah panggilan dari Yosh.

"Halo, Yosh!" kataku saat aku sudah menggeser panel hijau.

"Halo, Sayang!"  Jawaban dari seberang.

"Iya, kenapa?" tanyaku.

"Kamu di mana sekarang? Kamu belum berangkat 'kan?"

"Emang kenapa?"

"Aku baru ingat ternyata aku ada janji dengan client makan siang di luar hari ini,"

"Oh, jadi kamu makan siang di luar?"

"Iya sayang. Maaf ya?"

"Oh, ya udah. Nggak apa-apa, Sayang,"

"Kalau gitu, udah dulu ya, Sayang? aku udah mau keluar, nih"

"Oke," sambungan terputus.

Perasaan kecewa muncul dari hatiku.

Padahal udah semangat tadi dari rumah. Baiklah tidak apa-apa ini 'kan hanya sekali.

Aku akhirnya memutuskan untuk singgah sebentar di minimarket yang tak jauh dari kantor Yosh, sekedar untuk membeli minuman dan cemilan untuk menemani kegiatan nonton drakor di rumah. Setelah aku memarkirkan mobilku aku berjalan pelan menuju minimarket.

Loh, ini kan mobil Yosh, gumamku saat aku tak sengaja melihat mobil Yosh yang terparkir kira-kira terpisah 2 mobil dari mobilku.

Mungkin, dia ke sini dulu sebelum ketemu client.

Aku berjalan sedikit lebih cepat ke arah minimarket untuk menyapanya.

Tidak jumpa di kantor, di minimarket pun nggak apa-apalah.

Belakangan ini, aku semakin candu dengan senyum dan perhatian Yosh. Rindu jika tak bertemu walau hanya beberapa jam. Untuk waktu yang lama tidak merasakan ini, setelah perpisahan dengan Roy.

Senyum merekah di bibirku saat melihat Yosh ada di dalam. Ingin berlari menutup matanya seperti ABG yang sedang dimabuk cinta.

Namun, seketika langkahku terhenti saat aku melihat Yosh berdiri tak jauh dari rak susu.

My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang