My Household [SEGERA TERBIT]

Bagian 37. Untuk Ita

|° Happy Reading °|

Warning!!!
Klik 🌟 dan siapkan jari untuk mengomentari 😉

🥀🥀🥀

Brughh

Aww

Anak kecil itu meringis saat tak sengaja menabrakku yang sedang berjalan di lorong rumah sakit. Aku baru saja tiba pagi ini.

"Maap tante, cika gak liat." Aku menoleh ke belakang melihat gadis kecil itu memegangi kepalanya yang membentur kakiku tadi.

"Nggak apa-apa sayang," kataku sambil berjongkok mensejajarkan tinggiku dengannya dan mengusap rambutnya.

Gadis itu tersenyum, "Makasih tante," ucapnya tulus yang kubalas dengan anggukan.

"Orangtua kamu dim---"

"Chika, tunggu pap---"

Aku menatap orang yang memanggil gadis kecil ini sambil berdiri.

"Papa?!" Gadis itu berlari memeluk pria itu.

"Kak Kevin?!"

"Rita?!" Kak kevin mendekat.

"Anak kaka?" Kak Kevin tersenyum sambil mengangguk.

"Kenalin sayang, ini tante Clarita, temannya papa." Kak Kevin berjongkok. Gadis itu mendekat ke arahku.

"Saya Cika, tante," ucapnya ramah dan menarik tanganku untuk diciumnya.

Aku tersenyum, "Anak manis."

"Chika, kamu duluan ya, papa nanti nyusul." Chika menangguk dan berjalan meninggalkan kami.

"Hati-hati sayang!"

"Siap, Pa." Chika berjalan dan memasuki sebuah ruangan.

"Siapa yang sakit, ka?"

"Sepupu, Ri."

"Ayok duduk dulu ka," ajakku pada kak Kevin. Kak kevin mengangguk dan kami duduk di kursi di depan ruangan mama.

"Kamu, disini ngapain?"

"Mama, ka. Lagi kurang sehat."

"Jadi gimana? Udah baikan?"

"Udah kok, ka."

"Kaka udah nikah ternyata," ucapku mengalihkan pembicaraan. Kak Kevin hanya tersenyum.

"Kaka nikah sama siapa?" Kak Kevin diam.

"Sama Sarah?" Dia mengangguk perlahan.

"Wahh, hebat ya kak. Sampe ke pernikahan. Salut," kataku sambil mengacungkan jempol.

Dia tersenyum simpul.

"Syukurlah kak, berarti keputusan Ita waktu itu benar."

"Ita nggak nyangka loh, kaka bisa sampe ke pernikahan sama Sarah," kataku mengingat masa mereka jadian. Kak Kevin tersenyum kecut.

"Sudahlah, Ri. Nggak usah dibahas."

"Kamu udah nikah?" Kak Kevin bertanya balik. Aku terdiam, pernikahan yang hancur itu kembali mengiang.

"Belum?"

"Udah kak,"

"Ohh," Nadanya melemah.

🥀🥀🥀

"Papa, Chika lapar." Chika menghampiri kami yang masih mengobrol. Kak Kevin membawanya ke pangkuannya.

"Ya udah, kita makan yuk! Kamu udah makan, Ri? Kita makan dulu yuk!"