Bagian 18. Karma Baik

2.4K 86 17
                                    

#Happy reading guys.

I hope you enjoying it.

.
.
.
.
.
.

🍀🍀🍀

Aku memilih duduk di samping Yosh.


Berani sekali aku.

Sudah kubilang keluarga kami setengah harmonis, jadi tidak apa-apa kalau duduk berdampingan, hanya saja jangan terlalu dekat.

Aku menarik nafas, bicara pada Yosh seperti bicara pada seorang Gangster harus penuh persiapan dan kehati-hatian.

"Jadi, kau tidak bisa menemaniku?" tanyaku berani. Yosh masih fokus menonton tv tanpa menjawab pertanyaanku.

"Yoshh.!" Aku memanggilnya.

"Aku kan sudah bilang aku sibuk."

"Oke baiklah. Aku mungkin akan mengajak Mama. Lagian Mama kan kenal baik dengan Roy. Pasti dia mau menemaniku." 

Ohoh, Clarita semakin berani. Aku sengaja sedikit memanas-manasinya. Aku melirik dia perlahan untuk mengetahui ekspresinya.

Alasanku menanyakan itu, agar aku sedikit tahu dia ada rasa cemburu atau tidak.

Namun, setelah kuperhatikan, wajahnya datar saja. Tanpa ekspresi, tentu saja aku sedikit kecewa.

"Ehm, terserah." Jawaban menohok dari seorang Yoshep Apriano Santoso.

Aku mengangguk tanda mengerti. Padahal aku ingin menunjukkan pada Roy, kalau aku akhirnya bahagia dengan pernikahan ini. Walaupun tidak benar-benar bahagia, karena aku tahu perasaan Yosh hanya untuk Laras, taoi sepertinya aku tidak bisa.

"Baiklah. Aku tidur duluan," kataku beranjak dari sofa dan pergi ke kamar dengan perasaan sedikit kecewa.

Aku mendengus kesal, untuk berbohong pada Roy saja tidak bisa.
Roy akhirnya akan bahagia, sedangkan aku?

Tidak, tidak. Aku sudah merelakan Roy. Aku tidak akan merebut dia bahkan jika ada kesempatan. Roy terlalu baik.

🍀🍀🍀


Pagi ini aku tidak melakukan pekerjaanku seperti biasanya. Tenanglah, aku sudah izin terlebih dahulu pada yang terhormat Yosh. Aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke pernikahan Roy hari ini.

Aku memilih gaun terbaikku. Aku harus terlihat cantik hari ini, tebar pesona kepada mantan terindahku.

Aku melihat-lihat diriku di cermin dalam kamarku. Make-up tipis ala Clarita sudah selesai. Biarpun harus kelihatan cantik, tapi jangan sampai menyaingi pengantinnya. Pengantinnya harus jadi ratu sehari.

Aku juga sudah menelfon mama dua hari lalu. Aku awalnya yakin kalau mama akan mau menemani aku ke acara pernikahan itu, karena sebenarnya mama menyukai Roy juga. Hanya keadaanlah yang membuat mama tidak bisa merestui hubungan kami dulu.

Namun, sialnya mama malah tidak bisa. Mama bilang sudah terlanjur janjian dengan teman-temannya. Salahku juga sih, kenapa baru kasih tahu. Harusnya aku kasih tahu dulu untuk jaga-jaga kalau Yosh tidak bisa.

Akhirnya aku sendiri yang pergi ke pesta itu. Sudah menikah, tapi tidak ada gandengan.


My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang