Bagian 19. Mencoba

2.3K 91 15
                                    

#Happy reading guys

Kuharap kamu terhibur dengan cerita ini.
.
.
.

🍀🍀🍀

Selesai Pemberkatan itu, semua beralih ke acara resepsi di sebuah gedung yang memang tak jauh dari Gereja ini. Kedua mempelai naik ke atas pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari setiap para undangan.

Pernikahan mereka cukup mewah, bahkan lebih mewah dari pernikahanku meski keluarga Yosh jauh lebih terkenal.

Aku dan Yosh menaiki panggung untuk menyalami pasangan raja ratu sehari ini.

Yosh lebih awal, "Selamat, bro!"
Kudengar ucapan Yosh untuk Roy.
Aku melihat mimik wajahnya cukup tulus. Yosh juga masih menggandeng lenganku.

Fiuhh, setidaknya aku harus berterimakasih pada Yosh, perlakuannya hari ini bisa membuat Roy yakin kalau aku bahagia.

Yosh selesai menyalami Roy dan beralih ke Diana.

"Selamat, Roy!" kataku sembari melepaskan tanganku dari genggaman tangan kiri Yosh, dan menyodorkan tanganku untuk menyalami Roy.

Dejavu. Suasana ini pernah terjadi.

Bedanya dulu aku dan Yoshlah yang menjadi pengantinnya. Dan perbedaan paling jauh, dulu aku sama sekali tidak merasakan kebahagiaan, tapi kulihat wajah Roy sangat bahagia sekarang.

Syukurlah. Lagi pula, Roy tidak pantas untuk bersedih dan sendiri terlalu lama.

"Trimakasih, Ta! Kufikir kau tidak datang," kata Roy sambil meraih tanganku yang sudah terulur.

"Aku kan sudah janji. Janji harus ditepati," kataku tersenyum.

"Em, sepertinya kau benar-benar bahagia sekarang."  Roy menunjuk dengan dagunya sambil mengangkat alisnya.  Tangan Yosh kini sudah melingkar di pinggangku Entah sejak kapan tangan itu sudah merangkulku.

Kurasakan wajahku merona menahan malu.

"Di, ini Clarita dan Yosh suaminya," kata Roy pada istrinya untuk memperkenalkan aku.

"Hai, Clarita. Aku Diana. Roy sudah cerita tentangmu. Hai Yosh," kata Diana dengan senyumnya yang menawan.

What? Roy cerita kalau aku mantannya? Mantan yang berpisah karena perjodohan, gitu? Trus Diana fine-fine aja? Luar biasa.

"Kamu mantannya, Roy 'kan?" tanyanya lagi. Wah to the point nih.

"Ehh,.. Hai, Diana. Kamu sangat cantik. Roy beruntung memilikimu dan pastinya kau juga beruntung memilikinya," kataku tanpa merespon pertanyaannya. Yosh semakin mempererat rangkulannya di pinggangku.

"Tapi maaf, aku harus jujur. Isteriku jauh lebih cantik," kata Yosh tiba-tiba.

Hah? Yosh memujiku? Jauh lebih cantik? Oh, Dewa.

Spontan aku melirik Yosh yang masih tersenyum dan membalas tatapanku. Ouhh, sekarang wajahku pasti sudah seperti kepiting rebus.

Roy dan istrinya tertawa geli.

"Iya, iya. Terserahlah. Kalian turunlah dari sini. Jangan merusak suasana hati kami. Ingat, kami raja ratunya hari ini," kata Roy yang membuat kami semua tertawa kecil.

"Semoga kalian bahagia ya, Roy-Diana."  Doaku tulus untuk mereka.

Kedua mempelai ini tersenyum lebar.

"Amin.!" ucap mereka bersamaan. Udah kompak aja dua sejoli ini. Aku dan Yosh pun meninggalkan pelaminan itu.

Kami akhirnya memutuskan untuk mengantarkan mama sebentar setelah izin kepada Roy dan Diana. Kata mama, dia datang dengan taxi online tadi pagi.

My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang