Bagian. 35 Mama

2.8K 104 27
                                    

|° Happy Reading °|
⊂(◉‿◉)つ

Jangan lupa untuk vote dan penuhi kolom komentar


Ponselku berdering sedari tadi, namun tak berniat untuk mengangkatnya. Apalagi setelah menegetahui siapa yang menelepon.

Aku masih menunduk, menjadikan tangan bantalan di meja makan. Tidak menyangka kalau mama akan bicara setega itu padaku.

Ternyata tidak ada yang tulus.

Lagi dan lagi, ponselku kembali berdering. Aku jengah, dan ingin mematikannya namun terhenti saat membaca pesan pria itu.

Suami
Angkat, sayang. Kesehatan mama memburuk.

Mataku membulat sempurna.

Apa lagi ini? Perasaanku kacau, aku khawatir terjadi sesuatu pada mama.

Segera kugeser panel hijau saat pria itu kembali menelepon.

"Kenapa? Ada apa?"

"Mama, sayang. Mama pingsan."

"Kok bisa? Kamu dimana sekarang? Apa yang terjadi pada mama?"

"Nanti aku jelasin, sayang. Aku lagi di mobil bawa mama ke rumah sakit. Sebentar lagi nyampe." Aku memutus telepon sepihak. Perasaan sudah campur aduk, antara emosi dan khawatir dengan keadaan mama.

Beranjak, untuk mengambil kunci mobil.

"Aww." Aku meringis saat beling gelas menancap di kakiku.

'Ya Tuhan' desisku saat air mata kembali jatuh membasahi wajah.

Ada apa dengan hidupku, baru saja aku mendapat cobaan suami dan mertua, aku harus mendengar khabar tak baik tentang mama.
Aku harap mama baik-baik saja.

Aku kembali bangkit setelah mencabut beberapa beling dari telapak kakiku. Darahnya tak terlalu banyak, jadi aku bisa mengabaikannya. Mengambil kunci mobil dengan sedikit terpincang-pincang.

Aku melajukan mobil lebih cepat dari biasanya, fikiranku kacau hanya membayangkan keadaan mama sekarang.

🥀🥀🥀

Tak lama aku tiba di rumah sakit ini. Ini ketiga kalinya di rumah sakit ini, dengan tiga orang yang berbeda. Papa, papa Santoso dan sekarang mama. Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu yang buruk pada mama.

Aku berlari ke meja suster jaga.

"Pasien dengan nama Feb---" ucapanku terpotong saat melihat pria itu mendekat ke arahku.

"Kenapa kaki kamu, sayang?" tanya pria itu saat mendekati dan meraih tanganku, namun dengan cepat kutepis.

"Apa yang terjadi pada, mama?" tanyaku dengan nafas terengah-engah. "Di mana mama? Kenapa mama bisa pingsan? Jawab!!! Mama kenapa sih?" Aku memukuli tubuh pria itu.

"Mama masih diperiksa sayang. Tenanglah!!!" Dia memegangi tanganku yang memukulinya

"Bagaimana aku bisa ten---" ucapanku kembali terpotong saat melihat wanita itu keluar dari sebuah ruangan. Jantungku seakan berhenti berdetak.

"Apa lagi yang kau lakukan, Yosh?" tanyaku dengan emosi yang meluap tak percaya dengan apa yang kulihat.

"Kau ... Bagaimana bisa kau membawa perempuan ini kesini, hah?"

Tak perlu ditanya lagi kenapa mama pingsan, pasti karena tidak sengaja melihat Yosh dan wanita ini.

Aku melangkah menjauhi Yosh, mendekati wanita hamil ini.

My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang