Bagian 27. Sayang

1.9K 71 29
                                    

°Happy Reading°

Jangan lupa dukungan vote dan comentnya ya 🙏
Mudah-mudahan suka 😊

🍬🍬🍬

"Aku sangat mencintaimu, Ta. Meski kau tak pernah tahu seberapa dalam perasaanku. Hanya kau, satu-satunya wanita pemilik hatiku. Sejak dulu, sekarang, dan mungkin aku tidak tahu sampai kapan. Aku akan tetap mencintaimu, jadi kumohon tetaplah di sisiku."

Kuharap semua ini bukan hanya sekedar harapan
Dan juga harapan ini bukan sekedar khayalan

Biarkan kumenjaganya sampai berkerut dan putih rambutnya jadi saksi cintaku padanya

Tak ma...

Aku mematikan ponselku yang kuraba-raba sejak tadi. Lagu Andmesh  membangunkanku pagi ini. Tidurku semalam sungguh nyenyak.

Huhh

Aku bangun dan meregangkan otot-otot tubuhku.

Tunggu, dimana aku?
Iya, ini di kamarku. Tapi bukannya semalam,

Aku mencoba mengingat-ingat kejadian semalam. Yosh izin mandi dan berpesan agar aku jangan tidur dulu. Setelah itu, aku mengambil laptop dan berbaring di sofa. Iya, aku ketiduran di sofa tadi malam.

Tapi, kenapa aku ada di sini? Di kamarku. Apa Yosh mengangkat aku semalam?

Dan, ucapan  Yosh itu ternyata hanya mimpi? Huahhh, kenapa aku kecewa? Akh, seandainya saja itu bukan mimpi. Pasti akan sangat menyenangkan.

Tapi mana mungkin hanya aku satu-satunya wanita yang dia cintai. Lalu, Laras?

Akh, sudahlah. Aku harus segera melakukan pekerjaanku sebelum Yosh terbangun.

"Selamat pagi, Ta!" Yosh sudah di dapur menyapaku pagi ini saat aku menata makanan di atas meja. Dia sudah berpakaian rapi dengan setelan baju yang sudah kusiapkan tadi.

Hmm, semalam dia memanggilku 'sayang' kenapa sekarang tidak?

"Selamat pagi, Yosh," balasku singkat masih sibuk dengan makanan.

"Apa tidurmu nyenyak?" Yosh bertanya sambil menarik kursi untuk duduk.

Seketika bayangan Yosh mengangkat aku ke kamar terlintas. Aku segera menggelengkan kepala, berharap wajahku tidak merona hanya dengan bayangan itu.

"Em, iya. Nyenyak," kataku. "Apa kau memindahkan aku semalam?" Aku bertanya.

"Memindahkan apa?" Dia menatapku dengan wajah kaget seakan tak mengerti.

'Mana mungkin aku mengangkatmu? Ada-ada saja.' Kira-kira seperti itu aku dapat mengartikan tatapan Yosh.

Apa dia benar tidak memindahkan aku? Jadi siapa? Tidak mungkinkan aku berjalan sambil tertidur ke kamar? Meskipun ada beberapa orang seperti itu, aku bukan salah satunya. Aku tidak pernah punya kebiasaan itu sebelumnya.

"Akh, tidak tidak. Nikmati saja makananmu. Nanti kamu bisa telat." Aku menyendokkan makanan ke piring Yosh dan menaruh lauk di sana. Yosh tersenyum dan mulai menikmati sarapannya.

"Em..." Yosh sedikit gagap.

"Kenapa?"

"Itu, mulai sekarang aku bisa kan memanggilmu 'sayang'?" Yosh menatap ke arahku. Mataku lagi-lagi membulat sempurna.

Deggg

Akh, jantungku tidak normal lagi. Sepertinya aku perlu ke dokter untuk kesehatan jantungku.

My Household [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang