|° Happy Reading °|
༼ つ ◕‿◕ ༽つJangan lupa untuk vote dan penuhi kolom komentar
Huaa 😭😭
akhirnya bisa up, setelah draftnya benar-benar hilang. Mood rusak, tapi tetap diusahakan up🥀🥀🥀
Hari sudah gelap, teriknya matahari sudah digantikan cahaya rembulan yang siap menemani malam setiap penghuni bumi. Widya sudah izin pulang sekitar 3 jam yang lalu dan mama sudah mulai masuk ke alam mimpinya.
"Gimana keadaan mama kamu, Ri?" tanya Kak Kevin saat kami tak sengaja bertemu di taman belakang rumah sakit ini.
"Udah baikan, kak. Besok udah bisa pulang," jawabku.
Kami larut dalam fikiran kami masing-masing. Menengadah ke langit menatap rembulan yang masih setia menyinari, menyokong lampu-lampu kecil di taman ini.
"Dimana suamimu, Ri? Aku nggak pernah lihat," tanyanya memecah hening. Enggan untuk menjawab, aku memilih tetap memandang rembulan. Seakan mengerti, Kak Kevin kembali menengadah ke langit dan tidak bertanya lagi.
"Gimana khabar Sarah, kak?" Aku balik bertanya. Untuk sesaat, Kak Kevin diak tak menjawab.
Mungkin kami punya urusan masing-masing yang tak perlu dibahas sekarang.
"Kami sudah cerai, Ri," ucap kak Kevin yang membuatku kaget.
"Cerai?" Kak Kevin mengangguk.
"Kak Kevin udah punya Chika, apa kak Kevin sudah memikirkan dampaknya untuk Chika?"
Kak Kevin tersenyum. "Aku yakin, kalau sudah waktunya, Chika juga akan ngerti, Ri. Sekarang aja, Chika tak terlalu serong menanyakan Sarah."
"Apa menurut kaka cerai itu baik?" tanyaku penasaran. Meskipun aku memilih untuk bercerai dengan pria itu, entah kenapa aku masih sedikit ragu.
Kak Kevin tertawa kecil. "Memang nggak baik, Ri. Tapi, lebih nggak baik dipertahanin tapi tidak ada kebahagiaan"
"Lagipula, lihat orang-orang luar sana, Ri. Mereka bolak-balik nikah, tapi baik-baik aja, kan?"
Benar juga.
"Kalau boleh tahu, kaka kenapa bisa cerai dengan Sarah?"
Kak Kevin terdiam, seakan mengulas kembali kisahnya dengan Sarah.
"Masalah besar apa lagi yang bisa menghancurkan rumahtangga selain selingkuh, Ri?"
Aku membulatkan mata sempurna.
Maksud kak Kevin Sarah selingkuh? Tidak, tidak. Aku mengenal Sarah dengan baik. Dia sangat mencintai kak Kevin. Bahkan karena yakin, maka aku melepaskan kak Kevin dulu.
"Kak Kevin mau bilang Sarah selingkuh? Nggak mungkin, kan kak? Atau kaka yang selingkuh?" tanyaku tak percaya.
Dia tertawa lagi, "Kamu nggak percaya, Ri? Aku pun dulu begitu."
Aku semakin tidak menyangka dengan respon kak Kevin. "Nggak mungkin Sarah selingkuh, kak. Aku tahu seperti apa Sarah, dia sangat mencintai kak Kevin. Bahkan sebelum kaka ...." Tak ingin aku melanjutkan.
"Iya, Ri. Tapi mungkin jika kita terlalu mencintai seseorang hari ini, bisa saja perasaan itu cepat hilang nantinya, seperti apa yang aku alami,"
"Saat aku semakin dalam mencintai Sarah, saat itulah dia sudah kehilangan perasaanya untukku." Suara kak Kevin terdengar melemah, sepertinya dia benar-benar kehilangan Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Household [SEGERA TERBIT]
Fiksi UmumFOLLOW DULU SEBELUM BACA ❤️ Clarita harus berjuang mempertahankan rumah tangganya. Bukan hal yang mudah menjalani pernikahan yang tidak didasari cinta, apalagi suaminya adalah mantan dari sahabatnya sendiri. Tapi Clarita tahu bahwa semua sudah menj...