Prolog

5.1K 338 14
                                    

Amsterdam, waktu setempat,,

Hampir 20 menit aku terpaku di depan laptop dengan tangan berada di atas keyboard, tanpa gerakan berarti.

Untuk kesekian kalinya air mataku luruh.

Kisah ini,, aku tidak tau bagaimana harus menuliskannya. Membuatku bertanya-tanya. Bagaimana ada hati setegar karang, bertahan sekokoh yang dimilikinya? Tidak peduli waktu berusaha membuatnya kalah, ia tetap bertahan.

Aku mengusap kasar air mataku di pipi.

Sementara sebuah suara dalam benakku terus terngiang, menghantuiku sepanjang waktu dan membuat air mata ini luruh lagi.

Tidak tau bagaimana nanti, tapi kisah ini harus kuselesaikan.

--

[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ein Memoir - Remembering Her - 🌐SHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang