15 - She Doesn't Bleeding

1.4K 208 38
                                    

Kali kedua Faro mendapati flat Lyra gelap gulita. Faro juga mendapati gadis itu duduk di tepi jendela dan tampak melamun ke arah luar, sama sekali tidak menyadari kedatangan Faro.

"The night goes on 
As I'm fading away,,"

Malam terus berlalu
Saat aku memudar,,

Kali ini lelaki itu tidak mendekat, mengamati Lyra yang memeluk kedua lututnya dengan rambut panjang yang terurai.

"I'm sick of this life
I just wanna scream
How could this happen to me,,"

Faro menyimak dalam diam saat Lyra bernyanyi lirih seperti yang telah lalu, mengartikannya dalam benak.

Aku muak dengan kehidupan ini,
Aku hanya ingin berteriak,
Bagaimana bisa ini terjadi padaku,

Faro menaruh tas kerjanya tanpa suara, tanpa mengalihkan perhatiannya dari Lyra yang masih terus bersenandung lirih.

"Everybody's screaming
I try to make a sound but no one hears me,,"

Semua orang berteriak,
Aku mecoba bersuara tapi tidak ada yang mendengarku,

"I wanna start this over again,,"

Aku ingin memulai ini lagi,

Lyra masih belum juga menyadari kedatangan Faro sampai lelaki itu memutuskan bertanya dengan nada parau, "Ada apa, Lyra? Apa terjadi sesuatu? Katakan pada kakak."

Gadis itu mengerjap, selama sepersekian detik dengan lihai Lyra mengusap sudut matanya sebelum menoleh. Andai Faro berkedip sebentar saja, ia tak akan melihat gerakan itu. Dan Faro tidak bisa untuk tidak merangsek ke arah Lyra.

"Apa terjadi sesuatu?" tanyanya lagi dengan suara terdengar lebih waspada.

"Apa terjadi sesuatu?" tanyanya lagi dengan suara terdengar lebih waspada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyra menggeleng seraya melepas sebelah airpods-nya. "Memang ada apa?" tanyanya bingung.

Faro menangkup wajah Lyra, mengamatinya lekat dengan penerangan minim dari cahaya luar. "Kenapa lampunya dimatikan lagi?"

"Beberapa lagu lebih bagus didengarkan dalam gelap. Dan aku menemukan beberapa lagu mellow barusan."

"Dan menangis?"

"Eheum."

Faro tidak menyahut, menatap lekat wajah Lyra yang masih tampak bingung. Lelaki itu lantas menghela napas pendek. "Beritau kakak kalau ada apa-apa."

Lyra langsung nyengir. "Tentu saja," sahutnya seraya melompat turun dari tepi jendela.

Faro sudah menyalakan lampu bernuansa warm white dari dapur agar flat itu tidak terlalu terang. Sepertinya Lyra masih dalam mode betah-gelap. Dengan cekatan, Faro membuka makan malam yang dibawanya untuk dipindahkan ke piring, sementara Lyra mengeluarkan botol susu dari kulkas.

Ein Memoir - Remembering Her - 🌐SHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang