37 - Flashlight

1.3K 211 46
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hongkong, waktu setempat,,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hongkong, waktu setempat,,

"Mana hadiah kakak?"

Lyra yang masih betah berada dalam kungkungan lengan Faro, mendongak dengan pandangan bertanya.

"Hadiah ulang tahun kakak," tambah Faro, menjelaskan.

"Akhir bulan kan?" tanya Lyra memastikan.

Faro manyun. "Ayolah. Hanya 2 minggu lebih awal."

Tapi Lyra menggeleng. Mereka sudah duduk di sofa, menghadap jendela sembari mengamati aktivitas kota Hongkong. Faro sudah melepas jasnya, menyisakan kemeja biru muda yang dilinting lengannya sampai siku membalut tubuh atas lelaki itu.

"Harus akhir bulan ya?"

"Eheum."

Faro mendesah pelan, mengeratkan rengkuhannya sementara Lyra meringkuk nyaman seperti anak kucing. Baiklah, tidak apa akhir bulan. Faro hanya akan menunggu 2 minggu lagi. Lagipula, kedatangannya kali ini adalah untuk memastikan keadaan Lyra. Dan juga untuk menenangkan dirinya sendiri.

Mendapati Lyra yang sendirian dan ketakutan membuat Faro tidak memikirkan apapun selain keinginannya untuk terus disana.

"Bagaimana kabar kakak?" Gadis itu bertanya random. Ia ingin mendengar suara rendah Faro yang dalam. Suara yang bisa menenangkannya sejak dulu.

"Tidak terlalu baik. Kakak cukup banyak pikiran karena kamu jauh di Hongkong. Kakak bukan hanya kepikiran bagaimana kamu menjaga kesehatan, atau keamanan. Tapi ini,," Faro mengusap puncak kepala gadis itu, lantas mengecupnya lembut. "Kakak kepikiran bagaimana kamu mengontrol pikiranmu."

"Memangnya apa yang kupikirkan?" Lyra memainkan kancing kemeja lelaki itu, mengikuti bentuknya dengan ujung jari telunjuk. "Gara-gara Kak Luna datang beberapa hari lalu?"

"Iya."

"Percayalah, aku bisa mengendalikan pikiranku kecuali untuk yang satu itu."

"Sekarang kamu tidak perlu takut lagi. Kakak sekarang memilih untuk bertahan bersama kamu."

Ein Memoir - Remembering Her - 🌐SHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang