Hanya butuh sehari bagi Lyra untuk membeli 5 novel sekaligus menggunakan kartu ajaib Faro di tangannya. Gadis itu juga memesan menu makanan yang membuatnya tergiur hanya karena melihat reviewnya di Youtube.
Lyra melakukan semuanya dengan tiduran manis di sofa, dan transaksi berjalan mulus dengan kartu itu. Sembari menunggu makan malamnya datang, Lyra membuka aplikasi Line-nya, ada banyak chat disana.
Grup chat sekolahnya sedang ramai, begitu pula dengan grup beberapa short course-nya, yang tidak Lyra buka. Gadis itu sering pegang ponsel tapi malas buka grup, kecuali kalau dinotis.
Grup persatuan pelajar Indonesianya sedang agak sepi karena banyak yang pulang. Lalu ada beberapa chat dari temannya yang Lyra balas satu persatu.
Lantas beralih ke Instagram, langsung melihat postingan terbaru Luna dengan keterangan lokasi di Banjarmasin.
Dengan caption ; Asal suami yang memfotokan, blur pun tidak masalah.
"Bucin." Lyra berdecak pelan, tidak habis pikir. Sejak kapan Faro dan kakaknya saling suka sampai tau-tau saja mereka memutuskan menikah? Lyra bahkan sampai menjatuhkan kue begitu undangan pernikahan itu sampai. Jangan-jangan mereka backstreet?!
Gadis itu lantas melihat foto-foto yang diposting kakaknya. Tidak ada banyak foto, juga tidak pernah ada komentar apapun dari Faro yang membuat Lyra mengernyit heran.
Gadis itu lantas bergerak lebih jauh, mendapati Faro bahkan tidak pernah memberi tanda 'suka' pada setiap postingan di foto Luna, tidak peduli meski kakaknya itu selalu menandai Faro di setiap postingan yang menunjukkan kemesraan mereka. Biasanya pasangan saling menyukai potingan satu sama lain -untuk menunjukkan apresiasi.
Mesra? Kalau sekedar berada dalam satu frame yang sama dalam foto sudah termasuk standar mesra untuk seseorang seperti Faro, katakan saja begitu.
Yahh, Faro memang secuek itu.
Lyra lantas mengunjungi profil Instagram Faro, hanya ada 1 foto disana. Foto Faro saat wisuda usai sidang disertasinya di Singapura beberapa tahun lalu. Lucunya, Faro sama sekali tidak mencantumkan status di bio bahwa ia telah menikah dengan Luna, seperti yang dilakukan kakaknya sendiri.
Bagi Lyra, Faro agak aneh. Tidak pernah menyukai postingan Luna, atau berkomentar disana, juga tidak mencantumkan status di bio seperti yang dilakukan sebagian orang. Apalagi memposting fotonya dengan Luna.
Tapi memang Faro tidak suka yang berbau hal-hal seperti itu. Apalagi menunjukkan kehidupan pribadinya di media sosial. Tertutup sekali. Pantas pengikutnya hanya 360 orang. Atau mungkin akun itu tidak aktif?
Setelah menimang beberapa saat, ia memutuskan mengikuti akun lelaki itu. Yang mendapat balasan diikuti juga oleh Faro beberapa detik kemudian.
Lyra terkekeh pelan, jadi penasaran sedang apa Faro di Banjarmasin, apakah sedang bermalas-malasan karena berlibur, atau sedang kulineran karena sebenarnya lelaki itu suka makan? Tapi kegiatannya terinterupsi saat ia mendapat pemberitahuan dari pihak apartemen, kalau pesanannya sudah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ein Memoir - Remembering Her - 🌐SH
FanfictionTentang bagaimana bertahan bersama luka Tidak peduli berapa lama pun waktu berusaha mengikis semua memori itu, Faro tidak akan pernah lupa. Cinta,, selalu tentang sebuah perjalanan pulang. Bagaimana 2 jiwa yang tadinya terpisah, berusaha mencari jal...