32. HIDDEN

8.8K 604 71
                                    

AKHIRNYA UPPPPPPPPP

Gak tau malah upnya sekarang

Kangen mereka gak?

32. HIDDEN

“Biasanya orang yg paling sayang orang yg menyembunyikan perasaannya,”— From story Rimba

“Busettt si Kekeyi trending anjir!” ucap Beye memperlihatkan ponselnya itu.

“Yg nyayiannya AKU BUKAN BONEKA?!” ucap Omen mendapatkan anggukan Beye. “Aneh banget anjir bisa trending gitu, gue tau pasti itu fans-fansnya yg streaming!” celetuk Adnan heran sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Memang kenapa Nan? Bukannya bagus jadi bisa bekarya!” kata Adrian tertawa lepas.

“Ucapan manis dibibir saja,” ujar Zaky kala mendengar ucapan Adrian barusan. “Suka banget lo semua ghibahin anak orang,” heran Rimba menatap teman-temannya yg malah tertawa ngakak.

“Enak tau Rim. Nahan makan gue masih bisa, kalau nahan buat Ghibah! SERASA KURANG GITU PAS HIDUP!” kekeh Zaky diangguki grup gibah di antara anggota inti geng Brandal biantara. “Moto lo itu!” sinis Ael.

“Ya ampun El kapan sih lo kalem? Rimba aja sekarang bisa kalem. Tapi lo kapan El? Kapan!” ucap Beye menyeletuk dengan seenaknya.

“Apa lo bilang? KALEM?! DIA  KALEM?!” teriak Devan. “Gak akan kalem anjir Ael mah, walaupun ada pawangnya juga,” kata Devan dengan yakin.

“Yakin banget lo babi!” sahut Adrian.

Devan menggeleng. “Memang iya kok, dia kalemnya pas lagi sakit doang!” katanya dibalas delikan tajam sang empu yg dibicarakan.

“Lo juga semua sama. Gak ngaku,” cibir Rimba.

BRAK

“WOI ENAK AJA LO! Enak aja ngomong kita gak pada kalem. kita-kita kalem,” bantah Beye membuat teman-temannya yg lain mengangguk. Exel menatap malas. “Kalem teriak-teriak!” ujarnya membuat Rimba terkekeh.

“Savage!” kata Ael datar.

“Tiga serangkai ini memang suka sekongkol. Perasaan kalah aja kalau debat!” kata Devan mengibaskan kertas itu untuk mengipasi sekitar wajahnya yg tampak berkeringat itu.
“Namanya aja pada pinter, yg dua genius yg satu super pemimpin!” ucap Zaky.

“Lo apa dong Zak? Lo kan wakil ketua!” balas Beye. “Tapi aneh, kalah aja padahal lo ada diantara kita!” lanjutnya.

“Gue kan anak baik. Jadi gak mau tuh ikut-ikutan debat gak berguna,” santainya cari aman.

Adnan menatap sebal. “Bilang aja kalau lo gak bisa, takut kan lo! Aneh gue kenapa sih lo bisa jadi wakil?!” katanya membuat Adrian mengangguk. “Masih aneh itu!” sahut Adenan.

“PERTANYAAN SEJAK DAHULU!”

“Karna lo pada bego dan gue masih bisa dikatakan normal. Maka dari itu gue terpilih menjadi wakil ketua!” terangnya dibalas timpukan oleh Rimba. “Kagak ada yg bener!” ucap Rimba.

“LANTAS APA YG BENAR?” tanya Devan.

“Yg bener itu karna si Zaky ngalus sama bang Angkasa!” santai Rimba dibalas kekehan Mereka. “WOAH! SETUJUUU ITU SETUJUUUUUU!”

RIMBA ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang