39. HIDDEN + RUANG GELAP PENUH RAHASIA

6.4K 528 53
                                    

39. HIDDEN + RUANG GELAP PENUH RAHASIA

“Sekarang lo baik-baik aja?” tanya  cewek itu kepada cowok dihadapannya.

“Baik? Sulit buat ngucapin itu dari dulu,” kata cowok itu terkekeh hambar. Cewek itu memegang tangan cowok yg terlihat kacau malam ini. Semua yg cowok itu katakan sekarang adalah bentuk asli dari dirinya.

“Seharusnya lo lega udah mulai coba bilang kalau lo suka sama Cinta,”

“Gue gak akan pernah bilang, Ra,”

“Walaupun dikeadaan mendesak. Karna gue tau dia gak akan percaya sama pernyataan gue tentang perasaan gue sama dia. Yg dia tau gue suka sama lo, apa dia buta Ra sampe gak bisa bedain mana tatapan penuh perasaan teman dan laki-laki kepada seorang perempuan?” tanya Reza kecut. Mora mengusap tangan Cowok itu.

“Dia cewek paling gak peka di dunia.”

“Coba itu gak salah Za, seenggaknya lo bisa lega karna udah ngomong apa yg mau lo omongin sama dia,” kata Mora penuh pengertian. Cowok itu diam dengan lebam dipipi.

“Apa yg lo lakuin sama dia sampai detik ini gak akan bisa Rimba lakuin sama Cinta. Dasarnya lo telat mengakui dan itu jadi point kekurangan lo, dan liat? Sekarang Kakak lo yg malah jadi cinta nya,” ucap Mora diantara keheningan M
Malam.

“Gue memang gak seharusnya ikut campur sama percintaan lo, Za, Tapi lo udah gue anggep Kakak gue sendiri, dan gue gak suka lo keliatan Pengecut gini. Pulang. Perbaikin Semua nya dan gue harap lo bisa ungkapin perasaan lo sama Cinta, cinta pertama lo,” suara Mora mengingatkan Reza kepada ucapan Rimba beberapa waktu lalu.

“Mawar ungu punya filosofi cinta terpendam. Itu semua ditujukan buat Cinta kan?” tanya Rimba.

Reza tampak tenang ditempat. Dia juga bisa melihat tatapan murka dari Rimba. “Lo mau rebut dia dari gue?”

“Ngomong. Lo jangan kayak pengecut berani nusuk dibelakang!” kata Rimba.

“Gue berharap bisa rebut dia dari lo,”

“Tapi gue paham, cinta pertama lo itu gak akan lo lepasin gitu aja,” lanjutnya dengan suara datar.

“Gue ngalah demi lo. Gue gak akan buat kejadian yg pernah ada terulang lagi, lo tenang aja, lo bisa milikin dia sesuka hati lo, tapi Jangan buat dia sakit sampe babak belur. Gue gak bisa liat cewek yg gue suka itu kayak gitu Rim, lo Kembaran gue, lo pasti ngerasin apa yg gue rasain sekarang,” kata Reza berusaha tegar dibalik sakit hati yg amat dalam ini.

Reza maju selangkah kearah Rimba yg memakai topi Hitam dengan Jaket hitam dipadulan celana Jeans sobek-sobek.

“Atau gue beneran rebut dia dari lo, secara terang-terangan kayak batusan,” kata Reza mengancam membuat Rimba langsung memukul nya.

“Berani lo ngomong gitu!” umpatnya.

“Pukul gue. Gue gak akan ngelak. Niat gue memang udah salah,” tenangnya.

Rimba menarik kerah baju Reza. “Inget Baik-baik. Keadaan yg pernah lo liat dari gue sama Cinta bakal balik. Dan jangan sampe gue liat lo lagi atau gue, gak segan buat hancurin muka Lo itu,” ucap Rimba dengan penuh peringatan.

“Karna gue tau, cinta pertama lo itu, Cinta, dan lo udah lama naruh rasa,”

“Karna itu. Gue nggak akan pernah sakitin dia kayak kesalahpahaman yg dibuat Kakek! Nggak akan pernah! Karna ada lo yg bisa rebut dia dari gue!”

Reza menghela nafas. Mora meliriknya.

Mora menepuk pundak Cowok itu membuat Reza tersadar dari lamunannya. “Semoga lo baik-baik aja,” ucap Mora langsung dipeluk cowok itu.

RIMBA ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang