41. SEMUANYA MULAI PERLAHAN-LAHAN TERUNGKAP

5.4K 475 51
                                    

SEMOGA SUKA SAMA CERITA NYA

41. SEMUANYA MULAI PERLAHAN-LAHAN TERUNGKAP

“Gimana perkembangannya Ndre? Lo udah tau apa aja yg terjadi sama geng Brandal?” kata cowok itu menatap cowok bertopi hitam itu.

“Geng Black masuk ke sekutu geng Brandal. Rimba juga pernah ada problem sama —”Andre berhenti.

Tomas menatap andre. “Sama siapa?”
“Kalau dia punya masalah sama orang itu lebih bagus. Jadi kita bisa bujuk mereka jadi sekutu kita,” kata Tomas melanjutkan sembari terkekeh.

“GUE SETUJU! Lagian kalau di inget-inget gue benci banget sama geng Brandal. Apalagi pas ketuanya Rimba lo gak tau aja Ndre betapa songongnya tuh cowok sialan sama kita,” ucap yg lain sambil memutar mata. Kejadian itu memang benar-benar dikenang oleh semua anggota geng Daks. Karna tau bagaimana sikap Rimba yg begitu mendominasi.

“Dia punya problem sama Cinta cewek nya sendiri. Tapi gue juga gak tau inti masalahnya apa. Gara-gara itu juga mereka sampe renggang dan hampir putus tapi lo tau sendiri mereka malah balikan,” ucap Andre kepada mereka semua.

Logra tertawa membuat halis mereka menukik. “Lo kenapa ketawa? Orang kita lagi bahas masalah itu,”

Logra memandang mereka. “Emang lo semua gak sadar?”

“Maksud lo?” tanya Tomas.

“Rimba takut banget nunjukin cewek itu jadi gue tau kelemahannya,” ucap Logra menerawang.

“Sekarang lo mau apalagi? Lo mau nyewa pembunuh bayaran lagi!” suara Andre memekangkan telinga mereka, semua orang memusatkan perhatian kearahnya.

“Santai kali Ndre. Lagian Logra atau kita kita gak pernah tuh ngirim pembunuh. Kita masih punya akal. Masalah sesepele nggak akan sampe sejauh bunuh-bunuhan. Apalagi orangnya orang lain, nggak nyambung,” kata Tomas kepadanya yg langsung ditatap Andre terkejut.

“Maksud lo?” tanya Andre.

Logra langsung mengubah raut wajahnya kembali serius. “Ini yg gue heran. Rimba malah nyalahin gue ditas segala-galanya padahal gue gak pernah nyuruh orang buat bunuh tuh cewek. Kenal juga baru pas gue liat di diwarung Budhe,” jawab Logra jujur.

“Tapi kenapa lo ngaku sama mereka?”

“Karna gue mau jadiin senjata itu buat mereka tau kalau gue bisa aja liar,” ucap Logra santai. Cowok satu itu memang sangat selow.

“Lagian pas awal-awal juga gue udah inisiatif dateng karna denger kabar kalau Rimba nuduh gue. Gue juga udah coba jelasin tapi dia nggak percaya yaudah, daripada gue dituduh tanpa sebab gitu mending gue iyain aja, biar gondok!”

“Muka lo kenapa?” tanya Logra setelah melihat wajah Andre.

“Jangan bilang lo semua juga gak tau sama rencana awal gue kejakarta?” kata Andre membuat mereka tertawa.

“Ya taulah karna lo mau balas dendam sama Rimba kan?” katanya.

“Bukan.”

“Terus apaan lagi Mukidi?”

“Tentang kasus penculikan,” ucap Andre membuat mereka langsung saja menoleh. “Maksud lo? Siapa yg diculik?” katanya kepada Andre.

RIMBA ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang