22. KALAU SUKA KEJARLAH

11.4K 872 38
                                    

Rimba kembali kangen Rimba dan aku gak??

Miann kalau lama up. aku sibuk banget ini aja baru buka Wp

Maapin aku...

Pleasee coment disetiap paragraf!

Jangan siderr ya

***

22. KALAU SUKA KEJARLAH

“WOI-WOII! BAJU KITA KETUKERR!”

Cinta memberhentikan langkahnya. Ia berbalik menatap laki-laki yg sedang berlari menghampirinya. Sebentar baju mereka tertukar? Kok bisa. Laki-laki itu sampai dengan nafas yg masih tersenggal capek. Laki-laki itu meneguk ludahnya kemudian langsung saja berbicara.

“Baju kita ketuker!” ucapnya itu dengan menatap mata Cinta. “Kok bisa ketuker? Lo bohong!” kata Cinta.

“Gue gak bohong, gue serius. baju kita ketuker,”

“Gara-gara apa bisa ketuker?” datar Cinta. Padahal ia malas berhapadan dengan laki-laki ini.

“Temen gue nuker baju olahraga gue diloker lo!” kata Laki-laki itu.

“Dibobol?” tanya Cinta.

Laki-laki itu mengangguk. “Iya, maapin temen gue ya?” tanya laki-laki itu.

“It's okay,”

“Nih bajunya,” ujar laki-laki itu menukar baju olahraga mereka berdua. Cinta menganggukan kepala.

“Oke makasi,”

“Cinta,” Cinta menyebutkan namanya itu dengan datar. Laki-laki itu tersenyum memunculkan bulan sabit disana. Manis dan tampan sekali.

“Btw lo masih inget gue?” tanya laki-laki itu membuat Cinta mengerutkan keningnya itu.

“Gue? Gak tau,” ucap Perempuan itu tak ingat.

Laki-laki itu mengangguk. “Gue anak baru itu yg mau lo anterin keruangan kepala sekolah,” laki-laki itu membantunya mengingat kejadian itu.

“Oh yg itu, gue inget. Lo laki-laki yg gue panggil laki kan?” ucap Cinta membuat laki-laki itu nambah melebarkan senyumannya itu.

“Kalau gitu, boleh kita kenalan? Lo taukan kalau kita belum kenalan,”

Cinta mendadak ragu. Atmosfer diantara mereka berbeda. Terasa ada yg aneh saja dari laki-laki berpenampilan keren ini. “Boleh?”.perkataan laki-laki itu menyentaknya dari lamunannya.

“Boleh,”

Laki-laki itu mengulurkan tangannya itu. “Gue Andreas. Lo bisa sebut nama gue Andre,” kata Andre tersenyum manis.

Ketika Cinta ingin menyambut uluran itu, tapi tangan besar yg entah datang darima terlebih dahulu menyambutnya. Memberikan perasaan aneh diantara mereka bertiga disini. “Rimba Altar Negara ketua Brandal Biantara kalau lo lupa,” ucap Rimba tegas.

Cinta berada ditengah-tengahnya menatap mereka berdua. “Andre,” hangat laki-laki itu menyambutnya baik. Tak seperti Cinta kira.

“Heh, Raja setan. Dia mau kenalannya sama gue kali!” zeru Cinta kesal.

Rimba menoleh. Ia melepaskan jabatan itu. “Oh, gue kirain bukan,”

“Raja setan, mana mau ngaku!” gumam Cinta yg masih bisa didengar mereka berdua.

RIMBA ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang