36. FILOSOFI BUNGA TULIP & MAWAR UNGU ( 1 )

6.6K 568 167
                                    

36. FILOSOFI BUNGA TULIP & MAWAR UNGU ( 1 )

“Bunga tulip adalah bentuk perasaanku kepadamu.”— From story Rimba

“LO ITU BEGO YA?!” teriak Rimba dengan langkah besar menghampiri.

Laki-laki berbandana hitam dengan baju olahraga ditambah bola basket ditangannya itu menghampirinya setelah puas meneriakinya dengan sangat kasar dan juga kurang ajar kepadanya. Cinta yg diperlakukan seperti itu hanya diam. Tak tahu apa yg membuat Rimba marah dengan meneriakinya dengan sangat lantang.

Rimba berhadapan dengan Cinta. Menatap tajam menyorot Cinta disana yg kebingungan walaupun terdiam tanpa ada kata-kata.

“Semenjak gue gini, lo jadi bego? Otak lo mana sih?” bentak Rimba itu.

“Kamu—”

“Ini!” Rimba memegang kerah baju seragam sekolah Cinta. Perempuan itu menatap Rimba yg memegang kerah baju seragamnya. “Lo bego?! Kancing baju seragam lo kebuka!” desis Rimba penuh dengan amarah membuat Cinta langsung saja menatap kekancing baju seragamnya.

Cinta ingin mengancingkannya Tapi terlambat dengan gerakan Cepat Rimba yg membantu mengancingkan seragam sekolahnya. Dengan raut sangar dan permukaan air yg keruh Rimba masih bisa memperhatikan nya. Dan itu membuat sudut dihatinya menghangat.

“Makasi,” ucap Cinta sangat tulus.

“Kalau bukan karna lo pacar gue, ggah gue ngasih tau hal tadi. Lo inget baik-baik. Lo itu pacar Rimba Altar Negara si ketua geng yg terkenal dimana-mana. Masa punya modelan pacar gak bener? Mau ditaruh dimana muka gue nanti? Dan perlu gue peringatin sama lo. Kalau misalkan lo mau jadi cabe, nanti-nanti saat lo udah gak ada hubungan sama gue,” usai mengatakan itu Rimba benar-benar pargi dari hadapannya. Dan tanpa Cinta sadar sebuah kaket sudah melekat dipinggangnya. Menyembunyikan paha mulus perempuan itu yg terekspose.

****

“ABIS DARIMANA LO RIM? ABIS CARI CEWEK LAIN?!” teriakan Omen menyapa Rimba pertama kali.

“Mungkin, soalnya kan dia udah jadi official fakboi jahannam,” sahut Beye santai tanpa melihat tatapan menusuk Rimba kepada Beye.

“Gue juga lagi join member nih, ada yg mau ikutan gak? Nanti gue ajarin dasar-dasarnya biar bisa pro pas prakteknya,” kata Adnan kepada teman-temannya yg kini menatapnya.

“Bikin geng aja sekalian, ketuanya si Omen biar enak!” sahut Zaky. “Member utamanya, Omen, Rimba, Adnan sama Devan. Dah lah otak-otak pembuat hati perempuan babak belur disatuin jadi toxic, identiknya gak ada akhlak, tampan, populer, dan paling penting tampang-tampang badung minta di jeblosin kepenjara tak kasat mata Adrian,” usul Zaky di angguki Adrian.

“SETUJUUU TUH SETUJUUU!” teriak Adrian. “Biar makin keliatan bagus tuh geng, pake official lambang, lambangnya muka Omen aja usul gue sih biar berasa gitu kefakboiannya,” kata Adrian membuat Beye terpingkal-pingkal karna tertawa dibuatnya.

“Muka gue keliatan banget fakboinya? Bukannya muka alim ya? Soalnya kata Emak gue muka gue itu pure dari blasteran surga bumi,” ujar Omen membuat Ael ingin sekali muntah dibuatnya. “Kalau blasteran surga bumi sih akhlaknya harus bagus, good looking parah tanpa ada keburikan yg terdekteksi, apalagi ucapannya, harus alus kayak pantat bayi, lah elo? Gak ada satupun diantaranya yg sama kayak lo,” ucap Adenan sangat Polos dan jujur.

RIMBA ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang