Tinggalkan jejak kalian, semuanya.
Maapkeun, kalau ada typo.
21. PERTEMANAN
"Hai, brandal." sapaan itulah yg membuat mereka menatap tajam sosok yg berada didepannya.
"Markas ya? Markas lo udah hampir ancur tuh sama kita, udah tau juga kode sandi masuknya. Tinggal bolak-balik sesuka hati gampang tuh!" mulut Dava terdengar begitu menyebalkan ditelinga mereka semua.
Logra tertawa singkat. "Jangan digituin. Nanti bocahnya marah lagi,"
Mereka tertawa kembali.
Adrian maju. "Lo!" katanya menunjuk mereka dengan berani.
Beye mencegahnya. "Jangan kepancing,"
Laki-laki dengan mata hitam bersinar itu menatap Rimba dengan gerakan yg sangat meremehkan.
"Rimba Altar Negara, mana keamanan yg lo maksud hah? Kok bisa-bisanya gue masuk secara gampang ke Markas yg lo bangga-banggain ini?" ucap Logra memandang Rimba remeh.
"BACOT LO BANGSAT!" umpat Omen.
"Kebalik kali," ledek Tomas.
"BANG-"
"Apa yg lo mau sekarang?" Rimba membuka suaranya.
Tenang dan menghanyutkan, itulah yg Rimba lakukan saat ini.
"Exel Brimat Pamungkas, dan hal berharga dari lo," jawabnya.
Semua anggota Daks tertawa puas sesekali menyeletukan lelucon dengan bahan candaannya adalah Brandal.
"Mau mati?" Rimba mengatakan itu dengan nada rendah.
"Sayangnya masih belum mau. Gimana dong?" Logra tertawa keras.
Adnan menyorot tajam. "Ngelunjak lo dibaikin,"
Dean menatap Adnan. "Memang itukan keinginan kita?!"
"GILA LO BABI!" teriak Adnan.
"Nan, udah."
"Pertama-tama. Atas hal apa lo menginginkan Exel,"
Exel, laki-laki yg menjadi inti permasalahan itu terduduk tenang di markas Brandal Biantara.
Tomas menyeringai. "Apakah lo gak tau kemampuan, anggota lo sendiri?"
Rimba mengumpat. "Sialan," Bagi Rimba dan Brandal Exel adalah permata. Dia misterius dan jenius.
Banyak hal yg menjadi point mereka menginginkan Exel.
Exel memang Anggota yg jarang berbicara. Terkesan cuek dan datar dan banyak orang yg bilang jika Exel hanya numpang saja di geng Brandal ini. Apalagi posisinya sebagai anggota inti dan statusnya sebagai pemimpin pasukan anak-anak yg masuk Brandal. Jika mereka benar-benar mengenal Exel. Mereka pasti tau, apa yg membuat dia berada diposisi itu.
Rimba mengepalkan tangan. "Persetan. Gue gak akan terima,"
Logra mengangkat cangkir minuman yg tak ada isi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIMBA ( TAMAT )
DiversosRimba Altar Negara, cowok berbandana hitam di kepalanya dengan ekspresi sangar yang identik pada wajahnya. Cowok yg juga menjadi ketua geng dengan masa jabatan dua tahun karna penyerahan jabatan Angkasa yang dilakukan padanya secara mengejutkan. Ri...