02. Baby Anshel

1.4K 108 41
                                    

Sejak tadi bocah laki-laki itu tak kunjung melepaskan pelukannya, benar-benar menempel seperti dikasih lem perekat

Lala pun tak merasa risih sama sekali, dan anehnya ia begitu nyaman memeluk bocah laki-laki itu seakan-akan mereka telah bertemu kembali sejak terpisah lama.

"kamu sudah makan?" sembari memangku, tangan Lala tak tinggal diam, surai hitam nya yang lembut terus saja diusapnya sehingga membuat bocah itu semakin nyaman

Bocah itu mendongak, mengerjabkan matanya berkali-kali yang membuatnya tampak menggemaskan,  mata yang cantik dengan bulu mata panjang, serta senyuman khas yang membuatnya semakin terlihat menggemaskan

"sudah makan?" Lala bertanya sekali lagi, bocah itu menatap lekat kedua bola mata Lala yang teduh

Menggelengkan kepalanya, kemudian kembali memeluk tubuh itu dengan erat, yang membuat sang empu terkekeh gemas.

Lala menangkup kedua pipi bocah itu, ia tampak menguap yang semakin terlihat menggemaskan, aih sudah berapa kali ia gemas dengan bocah laki-laki yang satu ini

"mengantuk ya? Hm?"

Anak itu mengangguk, "buna mau temani aku bobo?" menggerakan tangannya dengan diiringi senyum manisnya

"tentu saja"

Lala menggendong bocah itu masuk kedalam kamar kecil yang sengaja khusus ia buat di dalam ruangannya itu

Merebahkan tubuhnya juga tubuh kecil anak laki-laki itu, mempuk-puk bokong nya yang membuat bocah itu perlahan memejamkan matanya

Lala terus memandangi wajah imut anak itu, dikecupnya kening anak itu kemudian ia berlalu keluar untuk mengecek pasien yang ditangani nya tadi

Lala membuka pintu ruangannya, meminta tolong pada perawat yang berlalu lalang untuk memanggilkan Ucup

——

Memasuki ruang rawat inap pasien yang diketahui namanya adalah Anisa itu dengan perlahan, memeriksa kembali kondisi perempuan itu

Ia mengernyit bingung, sepertinya ada yang janggal. "sus, ini tolong dibawa ke ruang lab ya?"

"baik dok"

"terima kasih sebelumnya"

Pasien tersebut mengerjabkan matanya berkali-kali menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang berada di ruangannya ini

"d-dok? anak kecil laki-laki itu mana ya?,"

Lala tersenyum tipis, "tenang, dia ada di ruangan saya, sepertinya dia kelelahan dan berakhir tidur,"

"syukurlah."

"apa selama ini, kamu sering mengalami sakit kepala dan lelah yang berlebih?," belum sempat menjawab, seorang perawat memberikan sebuah hasil lab.

"—permisi dok, ini hasil nya"

"oh, terima kasih"

Lala memeriksa hasil lab nya, ia menatap pasien perempuan yang ada di hadapannya saat ini "kau terkena leukimia stadium akhir?"

You're My Missing Puzzle Piece ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang