"Teh Lala!," pintu ruang musik terbuka dan muncul sosok remaja laki-laki yang menjadi sepupu nya itu, yang tak lain adalah anak dari om Dharma.
"Teteh! Ih kangen banget!!," Lala terkekeh sembari menepuk-nepuk pelan punggung sepupu nya itu.
Ares, anak bungsu om Dharma yang baru saja naik kelas 12 tahun ini. "jadi, teteh beneran jadi salah satu pengisi acara disini, hari ini?," tanya-nya bertubi-tubi, terlihat jelas sekali bahwa laki-laki itu sangatlah antusias
"Res, kok Lo manggil nya teteh?," heran Mita yang sedari tadi memperhatikan Lala dan juga Ares.
Ares menoleh pada Mita, "iya, mau gimana pun dia tetep kaka sepupu gue. Jadi gue manggil dia teteh," jelasnya
Setelahnya Ares sedikit melirik dan mengedipkan sebelah matanya pada Lala yang membuat ibu dua anak itu menggeleng,
"gitarnya, udah dapet?,"
Lala tersenyum dan menunjukan gitarnya pada Ares, "asik! Udah lama nggak liat teteh nyanyi." pekiknya
Mita mendekat, sedikit berbisik pada Lala yang membuat Ares mengernyit bingung. " Gue heran, biasanya Ares tuh image nya cool. Kenapa sekarang dia jadi gemes banget?!"
Lala terkekeh yang membuat Ares seketika sadar akan kelakuannya dan berdehem untuk merubah suasana
"ayo teh, Ares anter." ujarnya
"nggak usah sok cool kamu, biasanya aja man—hmmph" Lala menepuk-nepuk lengan sepupunya itu agar melepas bekapan di mulutnya
"ssstt, rahasia negara," bisiknya.
Ketiganya berjalan secara beriringan yang mengundang tatapan tidak suka pada Lala terutama dari para perempuan disana."heh! Aku cariin, tau nya disini," omel Gavin begitu menemui Lala di samping panggung yang telah dipersiapkan.
Lala menyengir, yang membuat Gavin mendengus. "lah?, Ares?!,"
Ares tersenyum dan bersalaman dengan Gavin, bahkan berpelukan layaknya laki-laki pada umumnya yang sudah lama tidak bertemu.
"Gue nggak sadar bahkan A' kalau yang jadi kapten tadi, Elo ternyata." kagumnya
Gavin tertawa pelan, "ya, Elo lagian. Fokus banget mainnya, ampe nggak ngeh 'kan kalau gue kapten tim lawan."
Ares meringis, memang benar. Dirinya juga Gavin sama-sama kapten dari tim masing-masing, tetapi Ares tidak menyadarinya jika kapten dari tim lawan adalah suami dari kaka sepupunya itu.
"ya maaf, " sesalnya.
"hm, La? Udah siap semua?," tanya seorang siswa laki-laki yang bertugas mengawasi musik selama acara berlangsung
"udah kok,"
"siip, langsung aja ya?," siswa laki-laki itu memberi kode pada MC yang bertugas untuk memulai acara nyanyi nya.
"Selamat siang semuanya!!" seru dua orang siswi yang kini bertugas sebagai MC
"Siang!"
"masih semangat nggak nih?!"
"masih!"
"siap lah kalau masih mah, udah pada tau kan kalau acara kali ini ada tamu undangan spesial?"
"udah!" sebagian besar yang menjawab secara antusias adalah laki-laki sedangkan yang perempuan lebih banyak melayangkan tatapan tidak suka nya
"syukur deh kalau udah pada tau, langsung aja deh kita panggilin tamu nya yang akan menyumbangkan sebuah lagu untuk memeriahkan acara ini, mari beri tepuk tangan untuk, Lala!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Missing Puzzle Piece END
RomanceSEQUEL OF AQUEENESYA *** "percayalah, bahwa skenario Tuhan jauh lebih indah dari yang kita harapkan" -Gavino Fadly Alamsyah. /// "Terima kasih Tuhan, atas karunia-Mu. Dan terima kasih telah meng-anugerahkan 3 malaikat kecil untuk kami" -Syahla Aquee...