10.- Morning sickness

898 73 136
                                    

Hai! Buat yang udah ikutin cerita ini dari lama, asik. Kesannya kek udah lama banget, haha okey serius nii

Aku mau ganti visual nya Gavin, karena—rahasia. Hahaha, dan ya menurutku ini cocok sama karakter Gavin, so... Aku harap kalian juga suka😃

 Aku harap kalian juga suka😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tada-!! Ini Gavin nya, hehe.

***

Huek.. Huek..

Gavin terus saja memijat tengkuk Lala agar membantu memudahkan Lala memuntahkan cairan bening itu

"yah, lemes banget aku" lirihnya

Gavin menatap Lala khawatir, "yaudah, abis ini buburnya dimakan ya?"

Lala menggeleng lemah, "nggak yah, aku takut mual lagi"

"dipaksa na, kasian babyboo nya. Kamu nggak sendiri, kamu lagi bawa nyawa loh" Lala menunduk, mengusap perut nya yang mulai membuncit itu

"mau ya?"

Dengan sisa tenaga yang ada Lala mengangguk menuruti perintah suami nya itu, toh ini juga demi kebaikan dirinya dan janin yang berada di dalam kandungannya

"Eh?" Gavin dan Lala sama-sama terkejut kala Anshel tiba-tiba muncul dengan piyama bergambar anak ayam nya

"ayah, buna kenapa?"

Gavin tersenyum begitu anak sulungnya itu menarik ujung baju nya dan menggerakan jarinya, "buna habis muntah sayang, dede bayi nya nggak mau makan"

Anshel berjalan mendekati Lala, tangan kecil itu mengusap perut sang buna, jika saja ia bisa berbicara pasti ini adalah kata-kata yang diucapkannya,

"halo adik, jangan nakal begitu ya? Kasian buna  jadi muntah, memangnya adik nggak kasihan sama buna? Adik bayi harus makan yang banyak ya?!"

"yuk, sekarang buna sama kaka harus sarapan dulu! Hari ini kaka sekolah kan?"

Anshel mengangguk, kaki mungil itu berjalan mendahului kedua orang tuanya.

——

"kamu beneran na? Yakin mau anter Anshel sekolah?"

Lala tersenyum tipis, dan mengusap rahang suami nya itu. "gapapa ayah, buna udah baik-baik aja kok, gaboleh khawatir begitu ya?"

Gavin menghela nafasnya pasrah, "yaudah, kamu baik-baik ya? Jangan sanpe capek. Eh—ada ka Key kan tapi?"

Lala mengangguk, "iya ayah, tenang aja ada ka Key kok yang bakal temenin buna—udah deh ah, jangan khawatir begitu"

Gavin berjongkok, menyamai tinggi nya dengan Anshel dan mengusap rambut putra nya itu dengan penuh kasih sayang. "Anshel, jagain buna dan adik nya ya? Anshel kan anak hebat!"

You're My Missing Puzzle Piece ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang