"Buna, Ayah?"
Lala serta Gavin menatap nya tak percaya, itu, itu adalah Anshel yang tengah menatap mereka dengan senyum lebarnya.
Tatapan Lala terpaku pada putranya yang berjalan menghampiri dirinya, air matanya menetes tanpa di duga.
Anshel berdiri tepat dihadapan Lala, "buna" panggilnya
"coba ulangi, sayang"
Anshel tersenyum lebar, "buna"
Lala langsung menarik Anshel kedalam pelukannya, ia terisak, tangannya terus mengusap kepala sang putra
Anshel menatap sang buna, tangan mungilnya terulur untuk menghapus jejak air mata sang buna.
"jangan nangis"
Lala kembali memeluknya, mengecupi pucuk kepala Anshel, "buna bahagia, sayang"
Gavin diam-diam ikut menitihkan air matanya, bibirnya tertarik untuk membentuk sebuah lengkungan.
"kaka sayang buna"
"buna jauuh lebih sayang kaka"
"Ekhem" Gavin berdehem sembari menghapus air matanya, Anshel menoleh dan tersenyum. Ia beralih memeluk sang ayah, "Ayah" panggilnya.
"iya nak, ini ayah"
Anshel memeluknya, menyembunyikan wajahnya di dada sang ayah, "Ayah?"
Gavin sedikit menundukan wajahnya untuk menatap sang putra, tatapan putranya itu terlihat hangat dan tulus.
"kenapa, nak?"
"Doa kaka dikabulin Tuhan" adunya yang membuat Gavin mengangguk.
"iya, doa kaka udah dikabulin sama Tuhan"
"Ayah mau tau gak, alasan dari doa kaka?"
"apa?"
"kaka mau lindungin buna"
Gavin menatap Lala untuk beberapa saat kemudian kembali pada putranya, "hmm, 'kan ada ayah?"
Anshel menggeleng, "kaka harus lindungin buna, kaka harus bisa tenangin buna disaat buna nangis karena ayah"
"kaka?" panggil Lala yang membuatnya langsung menoleh kearah sang buna.
"buna, kaka tau, kemarin waktu di rumah eyang Rani, buna nangis 'kan dan itu, karena ayah 'kan?"
Gavin mengernyit, "kenapa ayah, bisa aja yang lain" elaknya.
"enggak ayah, Daddy Rimba, Papa Lele dan yang lainnya nggak pernah buat buna nangis, lagi pula, memang ayah sebab dari buna menangis malam itu"
Gavin mulai tertampar oleh kejujuran putranya, "sekarang kaka seneng, karena kaka udah bisa bicara layaknya manusia normal pada umumnya, kaka seneng banget, kalau buna lagi sedih, sekarang kaka bisa bilang 'buna jangan sedih, kaka ada disini sama buna' dan kaka bakal jagain buna dari orang-orang yang sakitin buna—termasuk ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Missing Puzzle Piece END
RomanceSEQUEL OF AQUEENESYA *** "percayalah, bahwa skenario Tuhan jauh lebih indah dari yang kita harapkan" -Gavino Fadly Alamsyah. /// "Terima kasih Tuhan, atas karunia-Mu. Dan terima kasih telah meng-anugerahkan 3 malaikat kecil untuk kami" -Syahla Aquee...