Kini, Lala dan Gavin tengah sibuk mempersiapkan surprise kecil-kecilan untuk si sulung yang hari ini tengah berulang tahun.
"buna, balon yang tersisa cuma ini. Toko nya juga udah mau tutup," adu Yusuf yang baru saja tiba sehabis berkeliling mencari balon
"iya, gapapa. Ini 'kan buat yang sekarang aja, kalau yang pesta nya mah udah beres" sahut Lala yang sibuk menghias kue buatannya
"bunyaa?"
Nio memeluk leher sang buna dari belakang, suara anak itu terdengar melemah, sepertinya, anak itu sudah menjalani misi nya.
"kakak masih dikamar?" tanya Lala pada Nio yang kini beralih duduk dipangkuan Yusuf.
"hu'uum ka bobo"
((hu'uum kaka bobo))
"sayang?" panggil Gavin yang baru saja menyelesaikan meniup balonnya.
"hmm?"
"ini langsung aku pasang di kamar aja ya?"
Lala mengangguk mengiyakan, "okey, aku pasang ini dulu"
Lala kembali menghias kue nya, Yusuf yang menyusun beberapa cookies dengan Nio yang membantu menghabiskan nya.
"adek mam cucis banak-banak"
((adek makan cookies banyak-banyak))
"jangan banyak-banyak, adek. Nanti kalau giginya sakit, gimana?"
"hum, nda ya"
((hum, nggak ya))
——
"kamera, siap?" tanya Lala pada Yusuf yang berperan sebagai pendokumentasi kegiatan
Yusuf mengangguk sebagai jawabannya, Gavin membuka pintu kamar putra sulungnya itu dengan perlahan dengan sebelah tangan yang ia gunakan untuk menggendong Nio. Sedangkan Lala memegang kue.
Ctek.
Lampu menyala, Lala berjalan mendekat. "kakak, wake up." bisiknya
Anshel mengerjab, tangannya bergerak menggosok-gosok matanya, "happy birthday Anshel, happy birthday Anshel, happy birthday, happy birthday, happy birthday kaka"
Anshel menyengir lebar mendengar ayah, buna, om serta adiknya bernyanyi untuk dirinya, sederhana yang bermakna.
Lala mendekat, menyodorkan kue ulang tahun dengan lilin angka 5, yang tertancap diatasnya. "ayo, tiup lilinnya!" perintah Lala
"eits, berdoa dulu" sela Gavin.
Anshel mengadahkan tangannya, memejamkan matanya dan berdoa didalam hati nya.
"ya Tuhan, Anshel mau lihat buna sehat dan bahagia selalu, bahagia nya buna, bahagianya Anshel juga. Tolong bantu Anshel untuk buat buna bahagia"
Fyuh...
Lilin sudah padam, mereka bertepuk tangan, Lala menaruh kue diatas nakas, dan berlalu memeluk Anshel
"selamat bertambah usia anak ganteng nya buna. Sehat selalu ya sayang, buna harap, kakak bakal menjadi kakal yang baik untuk adik-adiknya kelak,"
"kakak sayang buna" Anshel mengecupi seluruh wajah sang buna yang membuat Lala tersenyum haru.
"Nio too!"
Nio meronta ingin turun dari gendongan sang ayah dan beralih kepada sang kaka.
"kaka pi besyey!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Missing Puzzle Piece END
RomanceSEQUEL OF AQUEENESYA *** "percayalah, bahwa skenario Tuhan jauh lebih indah dari yang kita harapkan" -Gavino Fadly Alamsyah. /// "Terima kasih Tuhan, atas karunia-Mu. Dan terima kasih telah meng-anugerahkan 3 malaikat kecil untuk kami" -Syahla Aquee...