(buat kalian yang bingung kok part 20 ga bisa dibuka. Tadi Thor salah tekan. Seharusnyakan yang di update part ini dulu (19). Jadinya yang part 20 tadi thor apus dulu hehe"
Selamat membaca❤
Aku membuka mataku, suara hujan dipagi hari membangunkan ku.
Ya sekarang sudah tanggal 1 Desember, dimana akan lebih sering turun hujan. Dan entah mengapa melihat hujan dipagi hari ini terasa seperti diriku.
Tok tok tok
"non, apa non sudah bangun? Sudah waktunya untuk sarapan" suara Art menyadarkan ku dari lamunan.
Aku berjalan membuka pintu lalu turun kebawah dan berjalan kearah meja makan.Disana sudah ada papa, mama, bang Tama dan bang Jano.
Rasanya sudah lama aku tak melihat kami berkumpul bersama dimeja makan untuk sarapan. Terakhir kali saat aku SD kelas 4.
Meski pun aku tau kami berkumpul pastinya untuk membahas hal yang semalam belum selesai tetapi setidaknya aku bahagia kami bisa makan bersama.
"pagi dek" kata bang Jano.
"pagi Quin" kata bang Tama.
"selamat pagi abang - abang ku yang tampan rupawan bak dewa diawan" ujar ku lalu mencium pipi kedua abang ku dan duduk dikursi ku.
"pagi pa, ma" ujar ku. Karena kami memang di didik untuk saling memberi salam dan sapaan, tujuannya agar kami terbiasa melakukan itu saat bertemu klien bisnis. Pada akhirnya semua tentang bisnis.
"pagi Quin" saut papa dan mama ku.
Tapi percayalah mereka menjawab bukan berarti mereka sudah tidak marah dan melupakan kejadian semalam. Tapi memang suatu kewajiban untuk menjawab salam, dan itu yang mereka ajarkan padaku.
Kami memakan sarapan kami, satu suap lagi aku selesai hanya saja aku tak ingin menyekesaikan makanan ku. Jika ku selesaikan sekarang pasti papa akan mulai membahasnya.
"ehemm"
Itu adalah isyarat yang dikeluarkan oleh papa ku, sepertinya ia mengerti niat ku yang sengaja mengulur - ulur waktu. Aku segera menghabiskam sati suap nasi goreng ku lalu meminum segelas air putih yang sudah tersedia.
"bi, tolong bereskan. Lalu buatkan minuman" ujar mama, dan bibi melakukan apa yang disuruh.
Salah satu hal yang paling aku kagumi dari mama, adalah menjaga pola makan.
Apa yang harus kami makan, nutrisi, karbohidrat, protein dan dan kalsium harus seimbang. Dan setiap 6bulan sekali kami harus cek kesehatan.
Minuman sudah datang, segelas susu putih hangat sudah berada didepanku.
"Quin, bukankah ada yang harus kamu jelasin ke papa dan mama? Bahkan kepada kedua abangmu" ujar Papa yang sudah membuka obrolan
"sebelumnya Quin minta maaf, Quin pacaran sama Axel baru berjalan selama 3bulan. Dan Quin gak tau kalau keluarga kita memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarga mereka. Ini semua salah Quin, harusnya dari dulu Quin mengikuti saat papa dan mama yang mengatakan bahwa Quin harus belajar tentang prusahaan. Tapi Quin egois dan cuma mikirin diri sendiri, dan maaf untuk bang Jano. Bang Jano gak salah, ini semua salah Quin" kataku. Aku menarik nafas yang dalam. Menyiapkan diriku untuk membicarakan topik selanjutnya.
"dan bang Jano meninju Axel saat dipesta itu karena Axel membawa wanita lain padahal kita berdua masih pacaran. Jadi bang Jano cuma belain Quin sebagai seorang abang yang membela adiknya" percayalah mataku sekarang berkaca - kaca menahan tangis, karena harua membahas Axel dan lagi lagi mengingatkan ku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last is You! (Sex University 2)
RomanceKelanjutan dari kisah Quin, Axel dan Bryan setelah tamatnya "Sex University". Apakah hubungan Quin dan Axel akan berjalan mulus? setelah 3 bulan perjanjian mereka apakah Axel mampu membuat Quin jatuh cinta kepadanya? Lalu, bagaimana dengan Bryan? Ap...