Season 2 : Rapat

2.7K 181 24
                                    

Aku pergi ke ruang rapat dan di sana sudah ada pria brengsek itu dan Jackson Eftran.

"silahkan duduk?" ujar sslah satu orang yang pastinya dia adalah bawahan mister James.

Aku duduk berhadapan dengan Jackson dan Axel duduk disebelah sekretaris Jackson.
Ya. Kami membawa asisten atau sekretaris kami masing-masing dan apa hanya perasaanku saja Jackson sedari tadi menatapku.

"selamat pagi semuanya, maaf saya sedikit terlamat karena ada sedikit urusan yang harus saya selesaikan" ujar mister James yang baru saja tiba.

Aku memberikan senyuman termanisku kepadanya, meski sebenarnya aku tidak ingin. Dan dia membalas senyumku.

"mari kita langsung mulai saja, saya sudah membaca dan mempelajari proposal yang prusahaan kalian ajukan. Dan jujur saya tertarik dengan 3 proposal ini. Karena ide kalian hampir sama dan tujuan dari proposal ini sama dengan yang saya inginkan. Tapi kenapa saya tidak langsung memilih salah satu diantara prusahaan kalian? Karena saya ingin melihat seberapa kalian paham dengan rencana yang kalian tulis dalam proposal ini dan saya juga ingin menanyakan beberapa hal. Jadi mari langsung saja kita mulai, mungkin mister Axel ingin mulai terlebih dahulu" ujar mister James dan prianitu mengangguk dan berjalan menuju fodium kecil untuk memulai presentasinya.

"disini kalian boleh mencela program satu sama lain dari situ saya juga bisa membandingkan dan mendapat pandangan baru" ujar mister James lagi.

Axel tersenyum dan menatapku.
Dari tatapannya aku tau ia sekarang meremehkanku.

Axel memulai presentasinya, jujur aku tak mengerti bagaimana cara mencela untuk menjatuhkan programnya karena kalian juga tau aku baru saja terjun didunia bisnis ini.

Entah kenapa terlintas ide gila ini otakku. Karena Axel terus menerus melihat kearahku seperti sedang mengatakan "kau tidak akan bisa mengalahkanku".

Aku mengambil segelas air putih yang terletak di atas meja, aku yang menggukankan kemeja putih dengan blazer biru dongker dengan rok span pendek ketat dengan sengaja menumpahkan air putih itu ke baju hingga mengenai pahaku juga.

Tidak banyak yang ku tumpahkan, hanya membuat baju dan rok ku sedikit basah.

"ahh maaf mister James, aku terlalu fokus kepada presntasinya sampai tidak bisa memegang gelas dengan benar" ujarku sambil melap bagian dadaku yang basah dengan tissu.

Mister James hanya tersenyum tipis dan aku kembali menghadap ke arah Axel.

Axel menatapku, dan aku terus menekan nekan bagaian bajuku yang basah dengan tissu dan juga rok ku.

Axel memalingkan wajahnya dan kembali melanjutkan presentasinya.

"anda tidak apa-apa nona?" tanya asisten ku dan aku menggeleng.

Ia menyelesaikan presentasinya dan Jackson bertanya, tenti saja tujuannya untuk mencela sedangkan aku hanya diam dan tersenyum. Ternyata dunia bisnis menlahirkan banyak orang licik.

Mereka akan saling mencoba menjatuhkan satu sama lain, namun tak jarang sesama pembisnjs memiliki hubungan yang baik, namun jika mereka bekerja sama. Jika tidak, maka akan seperti sekaranglah yang akan terjadi.

Akhirnya Jackson pun maju dan memulai presntasinya.

Aku mengamati presntasinya dan hanya tersenyum seperti saat aku melihat Axel sedang presntasi.

Tentu senyum ini hanya senyuman yang kubuat-buat. Karena aku terbiasa harus tersenyum manis dikondisi apapun, itulah yang ayahku ajarkan selama ini. Dan aku mengerti sekarang bahwa hal itu berguna didunia bisnis.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang