Tangan ku teras perih akibat cambukan itu.
"Bryan!" bentakku karena kesal.
Pllaakkk
Satu cambukan lagi kurasakan.
Bryan benar-benar gila. Itu yang kupikirkan."Bryy..." belum selesai aku menyebut namanya Bryan langsung menutup mulutku dengan tangan kanannya.
Kini aku tau bahwa Bryan belum sembuh sama sekali. Sekarang ia benar-benar dikendalikan oleh nafsunya bahkan tak memperdulikanku sama sekali.
"diam lah sayang, semakin kau,memberontak aku akan semakin tak terkendali" ujarnya dan mulai memasukkan mr. P nnya kedalam vaginaku.
"emmpphhh" desahku tertahan karena tangannya yang menutup mulutku.
Tangannya berpindah menahan bahuku agar tidak jatuh.
Hentakan demi hentakan terus kurasakan.
Nikmat. Karena sudah lama aku tak merasakannya.
"aaahhh Bryan" desahku.
"apa kau suka ini sayang?" bisiknya di telingaku dan aku mengangguk.
Bryan mempercapat twmponya sambil tangan kirinya menjambak rambutku.
Entah aku yang mulai gila tapi aku juga menikmatinya.
"aahhh Bryann,,,,, emmpphhhh,,,," desahku tak karuan.
Kakiku bergetar karena aku sampai pada puncak kenikmatanku yang kesekian kalinya.
Serta bokongku yang terasa perih karena Beyan beberapa kali memukulnya tadi.
Bryan membuka borgol ditanganku, dan sepertinya permainan ini telah berakhir.
Tapi aku salah.
Ia justru kembali memborgol kedua tanganku dan di sangkutkan ditempat mengangantung handuk.
"Bryan" aku panikku atas apa yang ia lakukan.
"jika kau menurut, maka aku akan melepaskan ini" ujarnya sambil menunjuk kearah nipple ku.
Dan aku hanya terdiam.
Bryan menciumku dan aku membalasnya.
Tangannya mengarahkan agar aku mengangkat kakiku yang sebelah kiri dan tangannya yang satunya lagi mulai bermain diarea vaginaku.
Tanpa aba-aba, Bryan memasukan 3 jarinya sekaligus dan memberikan tempo yang sangat cepat.
Perasaan ku tak karuan dibuatnya.
Namum ia masih menciumku seakan sengaja membuat desahanku tak keluar.
Ia menyudahi aktifitas itu saat dimana rasanya aku akan kembali sampai pada puncak kenikmatanku.
"good girl" ujarnya dan melepas benda yang ia jepitkan di kedua nipple ku.
"aahh" desahku karena rasanya perih.
Bryan menggendong tubuhku dan memasukan kenajatannya kedalam miss v ku.
Ya. Satu-satunya yang masih sama adalah Bryan pria yang kuat.
Tak tau sudah berapa lama kami bermain, akhirnya Bryan sampai pada pelepasannya.
Nafas kami berdua memburu satu sama lain dan kaki ku cukup lemas untuk berdiri. Hanya saja aku tak biaa duduk karena borgol yang masih berada ditanganku disangkutkan pada tempat menaruh handuk.
Bryan mengambil kuncinya yang tergeletak di lantai lalu membukakan borgolnya.
Aku langsung terduduk dilantai dan mengatur nafasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last is You! (Sex University 2)
RomanceKelanjutan dari kisah Quin, Axel dan Bryan setelah tamatnya "Sex University". Apakah hubungan Quin dan Axel akan berjalan mulus? setelah 3 bulan perjanjian mereka apakah Axel mampu membuat Quin jatuh cinta kepadanya? Lalu, bagaimana dengan Bryan? Ap...