Season 2 : Menemui Bryan

2.4K 179 58
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!💗

"aku harus ketemu Bryan" ucapku dan keluargaku semuanya setuju.

Aku mencari tiket penerbangan malam ini, dan bang Tama juga memberikan alamat baru rumah Bryan.

Ayah dan bang Tama mengantarku ke bandara dan aku segera berangkat ke Indonesia.

Perjalanan yang ku tempuh memakan waktu hampir seharian dan karena perbedaan waktu antara Florida dan Indonesia, aku tiba di Jakarta pukul 6 pagi.

Aku langsung menaiki taxi menuju rumah Bryan, yang memakan waktu 2 jam lebih dikarenalan beberapa dareah sudah dioenuhi kemacetan lalu lintas. Tentu bukan Jakarta namanya jika pada pagi hari tidak macet.

Aku tiba dirumah Bryan pukul 8 lewat dan semoga dia ada disana.

Aku turun dari taxi, dan tak lupa membayarnya.

"eh nona Quin, lama gak ketemu" ucap satpam Bryan yang masih sama dengan yang dulu.

"pak, Bryan ada?" tanyaku.

"ah tuan Bryan baru saja pergi ke kantor, tapi nyonya dan tuan besar ada kalau mau ketemu" ucap satpam dan aku menggeleng pelan.

"tidak pak, saya pamit ya kalau gitu" ucapku.

"tunggu" suara itu menghentikan langkahku.

Itu adalah mama Bryan.

"ta tante?" aku sedikit kaget kenapa mama Bryan memanggil ku dan sedikit takut mengingat kejadian dulu ia sangat membenciku.

"Quin kamu cari Bryan?" tanya mama Bryan dan aku mengangguk sungkan.

"dia sudah pergi ke kantor pukul 8 tadi, masuk lah dulu, ikut om dan tante sarapan. Kamu baru saja sampaikan?" ujar mama Bryan dan dengan tidak nyaman hati aku menolaknya.

"maafin tante sudah sempat melarang Bryan untuk bersama kamu. Tapi tante juga gak bisa liat kamu dan kekuarga kamu punya hubungan sama Keluarga Louie karena mereka berbahaya Quin" ucap mama Bryan lalu ditegur oleh ayah Bryan yang baru saja keluar dari pintu depan rumah mereka.

"Quin maafkan tantemu, dia terlalu khawatir kepada kalian dan om juga sama. Kalian baik-baik saja bukan? Apa harus melakukan hal sejauh itu?" tanya Ayah Bryan yang kini membuatku merasa apakah aku mengambil keputusan yang salah?

Aku salah sudah mencoba berhadapan dengan Axel dan menganggap bahwa aku bisa kabur dan tidak akan menikah dengannya.

"Bryan..." ucapan mama Bryan terhenti dan dia menangis.

"Bryan, maafkan Bryan kami yang sudah menyakitimu Quin. Tapi tidak bisakah kamu memberikan kesempatan pada Bryan? Dengan tidak menikah dengan Louie?" tanya mama Bryan yang membuat aku menangis sekarang.

"tante salah pernah melarang kalian dan memarahimu juga waktu itu, tapi Bryan sepertinya tidak akan menikah jika bukan dengan kamu Quin" ucap mama Bryan dan aku memeluknya.

"tante, Quin mencintai Bryan. Sangat mencintainya. Tapi...." kata-kataku terputus.

"Bryan mengamuk pagi kemarin, dan membuang segala barang yang pernah kamu berikan padanya, bagaimanapun seorang ibu tidak akan bisa melihat anaknya hancur seperti itu" jelas mama Bryan sambil menangis.

"maaf Quin, sejujurnya om dan tante terlalu takut akan masa depan Bryan. Karena setelah mengamuk kemarin. Hari ini Bryan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa" jelas Ayah Bryan.

"baik om Quin paham, tapi apakah boleh Quin menemui Bryan?" tanyaku.

"jangan, itu akan membuat Bryan semakin hancur" ucap mama Bryan.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang