Season 2 : Kesepakatan Bisnis

2.3K 179 53
                                    

VOTE DULU BARU BACA!!!

Cafe ini mengingatkan ku pada kejadian saat dimana Bryan tiba-tiba muncul kehadapanku setelah ia sadar dari komanya.

Jika saat itu aku mau saja diajaknya untuk menikah tanpa harus meminta restu orang tua kami terlebih dahulu, apa mungkin kami akan tetap bersama sampai sekarang?

Bryan bohong!

Ia pernah mengatakan bahwa ia tak perduli hati ku untuk siapa yang penting aku bersamanya.

Tapi bukan berarti hatiku tidak untuknya. Hanya saja aku tak tau kenapa aku masih belum bisa mengatakan aku mencintainya.

Apa benar aku hanya merasa berutang budi kepadanya?

Aku membuka Hp yang baru saja ku beli saat tiba disini.

Karena disini pukul 11 malam, maka sekarang di Indonesia pukul 11 siang.

Aku mencoba menelpon Bryan, tentu saja karena aku ingat dan sangat hafal nomor telponnya diluar kepalaku.

"hallo" ucapnya.

"hallo Bryan, ini aku" sautku.

Namun Bryan langsung menutup panggilan itu, dan saat ku mencoba menghubunginya lagi nomornya tidak aktif.

Aku mengaktifkan kembali sosial media ku, mencoba menghubungi Bryan dari sana. Aku mengirim sebuah pesan melalui instagram  namun ia tak kunjung membalas hingga sekarang sudah pukul 1 malam.

Karena sudah bertahun-tahun aku tidak menggunakan instagram ku, seharusnya followersku berkurang, namun tampaknya itu tidak terjadi padaku.

Aku yang dulunya hanya memiliki followers dari orang-orang yang ku kenal kini tiba-tiba menjadi 40K followers.

Tentu saja aku yakin, mereka adalah kumpulan orang yang penasaran akan diriku karena banyaknya kontroversi yang ku lakukan.

Hingga permintaan DM ku juga dipenuhi dengan kalimat-kalimat kurang ajar dari pria-pria kurang ajar. Serta wanita-wanita yang membenciku meski tidak mengenalku.

3 hari berlalu, sejak kedatangan kami di Florida. Namuan Bryan tak kunjung membalas pesanku, dan nomor hp ku masih diblokir olehnya.

Aku ingin meminjam hp bang Jano untuk menghubungi Bryan, namun pertanyaan dari bang Jano membuatku berpikir kembali.

"kamu mau hubungin Bryan buat apa? Apa kamu udah tau perasaan kamu ke Bryan seperti apa?" 

Benar, aku harus tau perasaanku untuk Bryan terlebih dahulu baru aku bisa menghubunginya. Jika hanya terus meninta maaf kepada Bryan tentu saja itu tidak akan ada gunanya bagi Bryan karena bukan itu yang ia inginkan.

Bang Jano bercerita Bryan yang menolong dan membantunya. Dan kenapa Bang Jano bisa datang disaat yang tetap itu semua adalah rencana bang Jano dan Bryan untuk menemui Yohan.

Namun gagal karena peswat bang Jano yang mengalami penundaan saat akan berangkat dan mereka tak menyangka Yohan akan menghubungiku dan membuatku datang ke tempat kejadian itu.

"kamu kenapa bisa datang kesana sama Axel?" tanya bang Jano setelah menceritakan tentang kehidupannya saat bersembunyi dan rencananya bersama Bryan.

"aku kesana awalnya ngikutin Bryan, tapi Axel kayanya masih mata-matain aku jadi dia tau aku disana terus dia datengin aku" jelasku.

"terus saat yang sama Yohan nelpon aku, dan bahkan Yohan tau Axel disana" lanjutku.

Aku juga mengatakan Axel merasa Bryan adalah kaki tangan Yohan, dan Yohan menyadap hp Axel sehingga Yohan tau keberadaan Axel bahkan isi chat da panggilan Axel.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang