37. Extra Part

7.3K 262 53
                                    

Semoga ada notifnya yaa😂

"aw Quin, bagaimana jika aku koma lagi" ujarnya dan aku tertawa.

Bukannya ikut tertawa Bryan masih terus menatapku. Ia memegang kedua bahuku dan wajahnya semakin mendekat.

Benar! Bryan menciumku.

Ia hanya menciumku, tapi aku menahan kepalanya dan melumat bibir tipisnya. Dan Bryan mulai membalasnya.

Ciuman kami semakin dalam sampai tiba tiba.

"ehemm" suara Netta menghentikan aktivitas kami.

Untungnya hal itu terjadi, jika tidak mungkin kami akan melakukan hal lebih jauh lagi.

"oh iya, bagaimana kabarmu? Keluargamu dan......... Keluargaku?" tanyaku kepadanya dengan sedikit ragu ragu.

"kamu nggak bakal buatin pesanan aki? Dan apa kita berdua akan berdiri disini terus?" tanyanya kepadaku.

"nanti akan kuceritakan semua" ujar Bryan dan mengelus kepalaku dan pergi duduk disalah satu meja yang tak jauh dari meja kasir.

Aku membuatkan minuman pesannya, dan membawakan kemejanya. Aku duduk sebentar bersamanya. Tapi keadaan cafe hari ini sangat ramai oleh pengunjung karena sudah menjelang malam, terlebih ini malam minggu.

"sebaiknya kita bertemu besok lagi, soalnya aku tak bisa menemanimu mengobrol dan bersantai sekarang" ujarku kepada Bryan.

"tidak, aku akan menunggumu disini. Tutupnya jam 11 kan?" kata Bryan dan aku mengangguk.

"sebenarnya aku ingin membantu, tapi aku tak tau apa apa tentang cara membuat minuman atau menggunakan mesin kasir" jelasnya kepadaku.

Aku mengacak acak rambutnya.

"sudahlah, kau tidak usah banyak beralasan. Jika kau bosan kau boleh pulang. Aku kerja dulu" ujar ku dan Bryan mengangguk.

Bryan benar benar menungguku hingga cafe tutup, Netta dan Jena sepertinya sangat penasaran dengan Bryan. Mereka bertanya kepadaku dan aku hanya menjawab mereka dengan tersenyum.

"siapa anda? Cafe ini sudah tutup, sebaiknya anda segera pulang. Kak Michel masih sibuk" ujar Netta dan mengagetkanku yang sedang membersihkan meja.

"aku? Aku pacarnya" jawab Bryan.

"tidak mungkin, sudah hampir 2 tahun aku bersama kak Michel tapi aku belum pernah melihat mu. Sejak kapan kalian berpacaran?" tanya Netta kembali dengan ketus.

"sudah cukup lama, 2bulan lagi kami 2 tahun" saut Bryan.

"bohong, terus kemana kau selama ini? Pasti kau pria yang suka memain mainkan hati wanita, salah satunya kakak ku" tuduh Netta kepada Bryan.

Bryan terlihat kebingungan dan sedikit frustasi dengan pernyataan Netta. Aku hanya tertawa melihat mereka.

"kau tak bisa jawabkan? Sebaiknya kau tinggalkan kakak ku sekarang jika kau hanya ingin mempermainkannya" ucap Netta lagi.

Aku menghampiri mereka berdua sebelum perdebatan ini berlanjut, karena aku tau Bryan adalah tipenorang yang tahan jika sedang berdebat dengan seaeorang kecuali denganku.

"Netta, dia calon sumaiku" ujarku dan aku menoleh kearah Bryan.

Ia tersenyum dengan bangga sedangkan Netta dan Jena terlihat benar benar kaget.

"kenapa kakak gak pernah cerita?" tanya Netta.

"karena dua bulan yang lalu aku baru sadar dari koma, dan saat aku bangun dia tidak ada di sampingku. Jadi bukan aku yang mempermainkan kakak mu, tapi kakak mu yang mempermainkan aku. Makanya aku kemari untuk meminta pertanggung jawabannya" celetus Bryan kepada Netta.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang