Season 2 : Penjelasan Bryan

2.7K 151 16
                                    

"kemarin kita baru saja bertemu dengannya, dan kau bahkan berlagak tak mengenalinya? Lalu apa maksut foto ini? Apa yang esebenarnya kau sembunyikan dariku Bryan?!" bentakku kepadanya.

Aku menangis sekarang dada ku terasa lebih sesak dari pada saat bertemu dengan Axel.

Bryan dan wanita itu. Bagaimana mereka berdua bisa melakukan hubungan intim? Bagaimana mereka bertemu? Dan kenapa saat bertemu dengan wanita itu kamarin Bryan berlagak seperti akan menampar gadis itu.

Sebenarnya apa-apaan ini?

Bryan hanya menunduk dan tak menjawab.

"Bryan, kenapa kau sama saja seperti Axel? Apakah semua pria seperti ini? Sudah berapa lama Bryan? Sejak kapan?" aku bertanya dan masih terus menangis.

Aku terduduk dilantai.
Hanya suara tangisanku yang terdengar di kamar ini.

Bryan hanya mengatakan maaf dan maaf.

"jika kau tak bisa menjelaskannya, sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi" ujarku berdiri dari posisiku.

"jangan pernah mencoba menemuiku jika kau masih punya harga diri" lanjutku lalu berjalan kearah koperku.

"Quin tunggu" Bryan menahan tanganku.

"maaf Quin maaf" Bryan mengatakan itu sambil meneteskan air mata.

"aku tak mengerti apa yang sebenarnya para lelaki inginkan, termasuk kamu Bryan! Sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku?"

"kamu Quin kamu! Aku maunya kamu!" jawab Bryan.

Plakkk

Aku menamparnya dan menangis.

"aku benci mendengar kata itu Bryan. Kamu selalu berkata seperti itu, tapi apa yang kamu lakukan? wanita itu...." aku tak sanggup melanjutkan perkataanku karena menangis.

"apa aku tidak bisa memuaskanmu selama ini sampai kau bermain dengan wanita lain? Waktu itu, kau mengatakan kau dijebak. Dan sekarang? Bahkan wanita yang sangat ku benci, apa dia sehebat itu sampai kau menjadi seperti si berengsek itu" aku menangis sejadi jadinya dan kembali terduduk.

"Quin, Fing. Tidak maksutku wanita itu. Aku tak memiliki perasaan apa-apa terhadapnya Quin. Wanita lainnya, aku juga tak memiliki perasaan apa-apa kepada mereka. Cuma kamu Quin, kamu" ujar Bryan.

"selalu itu yang kau ucapkan Bryan. Cuma aku? Kau yakin? Haha" aku tidak benar-benar tertawa. Aku sangat sedih sampai mengeluarkan suara tawa. Karena nenertawai diriku yang sebodoh ini.

"prusahaan aku kerja sama sama keluarganya Fing dan Louie, maafkan aku Quin. Aku menyembunyikannya darimu"jelas Bryan yang membuat tangisanku terhenti dan menatapnya.

"kenapa kau berbohong kepadaku Bryan!! Kenapa?" aku memukul-mukulnya sekuat tenagaku.

"apa kah jika bekerja sama kau harus melakukan hubungan intim denganya ha? Maksutmu begitu?" bentakku. Emosi mengalir di sekujur tubuhku.

Plakk.

Aku menampar Bryan lagi. Lalu menjambak ranbutku sendiri karena sangat kesal.

"PENYAKITKU BELUM SEMBUH QUIN" teriak Bryan mengagetkanku.

"aku selama ini menahannya jika bercinta denganmu, aku nggak mau kamu terluka karna aku lagi. Aku gak mau kamu jadi takut karna kelainan seksualku. Aku belum sembuh Quin, aku belum sembuh. Aku harus gimana? Aku tak akan bisa bersamamu jika seperti ini terus" kini Bryan menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil.

Aku mengambil foto-foto itu kembali dan memperhatikannya dengan seksama.

Benar, Bryan bermain kasar dengan mereka. Termasuk juga dengan Fing.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang