Season 2 : Tak mencintai?

2.2K 142 12
                                    

Aku mendengar langkah kaki yang semakin mendekat, dan membuatku menoleh kearah asal suara tersebut.

Itu Axel.

Namun ia langsung mengdorong bahu ku untuk kembali membelakanginya.

"Axel apa yang kau lakukan?"tanyaku

"seperti ini saja Quin, jangan nenoleh kearahku. Cukup dengarkan saja apa yang ingin ku katakan" ujarnya.

Entah mengapa, tapi aku menuruti perkataannya. Aku tak menoleh kebelakang sama sekali dan tangannya yang menahan bahuku tadi akhirnya ia lepaskan.

Namun justru ia naik keranjang kecil ini.

Aku berusaha bangkit namun ia kembali menahanku.

"Axel!!! Apa yang kau lakukan!!!" bentakku.

Ia membuat posisiku berbaring seperti semula membelakanginya. Hanya yang berbeda sekarang ia berbaring dibelakangku dengan tangannya yang masih menahan bahuku agar tidak bangkit ataupun menoleh kebelakang.

"seperti ini saja Quin, kumohon sebentar saja" ucapnya lalu memelukku.

Aku menepis tangannya dan bangkit berdiri.

"kau bilang ada yang ingin kau katakan. Katakanlah lalu pergi" ucapku berdiri membelakanginya.

Namun lagi-lagi Axel memelukku.

"Axel!!! Apa yang kau lakukan!!" bentakku sambil mencoba melepaskan tangannya yang memelukku dari belakang.

"maafkan aku Quin, maafkan aku yang membawamu kedalam bahaya, maafkan aku yang membuatmu seperti ini sekarang" ucapnya dan membuatku terdiam.

"maaf Quin" lanjutnya dan terdengar suara tangisan.

"jika dulu aku tidak membuatmu masuk SU, aku tidak mendekatimu, aku tidak menyakitimu dengan meninggalkan mu, jika dulu aku tidak menyuruh orang untuk memata-mataimu, jika saja semua yang kulakukan itu tidak ku laporkan ke Yohan, kau, kau tidak akan terluka seperti ini Quin. Maafkan aku" kini tangisan Axel semakin menjadi.

"a aku sudah melukai perasaanmu, ba bahkan sekarang tubuhmu terluka karna aku tidak dapat melindungimu dari Yohan. Maaf Quin" lanjutnya disela tangisannya.

Aku hanya terdiam mendengar ucapannya. Air mataku menetes mendengar suara tangisan Axel. Tangisannya terdengar seperti penuh penyesalan, namun ku akui ini tak sepenuhnya salah dirinya karena semua dimulai dari keluargaku.

"tidak Axel, tidak semuanya salahmu, semua dimulai dari keluargaku dan seharusnya aku yang meminta maaf padamu dan keluargamu atas kejadian dimasa lalu, atas apa yang telah kelaurga kami lakukan kepada keluargamu" ucapku yang membuat hatiku merasa sangat sakit jika mengingkat kejahatan yang kami lakukan itu.

"tidak Quin, itu tujuan Yohan untuk membalas dendam kepada kalian. Tapi tujuanku melakukan semua itu karena ke egoisan ku sendiri Quin, itu karena aku ingin diakui oleh kekuargaku, itu karena aku ingin mendapat kepercayaan mereka, aku sama sekali tidak tau akan hal itu, semua yang kulakukan karena ke egoisan ku sendiri Quin. Karena itu juga aku bahkan mempermainkanmu, maafkan aku Quin maaf" Axel semakin mengencangkan tangannya yang memeluku yang membuat badanku terasa sakit.

"Axel, ini terlaku kuat, sakit" ucapku sambil memukul tangannya yang memelukku.

"maaf Quin, maafkan aku" ujar Axel tanpa menghiraukan apa yang ku katakan.

"Axel Sakit!!!" tegasku kepadanya namun Axel hanya terus mengucapka kata Maaf berulang ulang kali.

Hiagga akhirnya aku bisa melepaskan tanggannya yang memeluku dengan sangat mudah.

The Last is You! (Sex University 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang