34. Babysitter??

4.3K 188 38
                                    

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak 🙏
Jangan lupa vote+comment yak
Jangan lupa follow akun author
@pejuangpeka





"Suatu film selalu terkesan baik, dimana mereka akan membiarkan orang-orang yg melakukan kesalahan kembali bertemu. Namun dikehidupan nyata berbeda, terkadang ketika kita mengatakan 'sampai jumpa lagi', maka kita tidak akan pernah bertemu mereka lagi."

======================

RENRA 20.06.14

Entah kenapa qoutes diatas rasanya cocok buat part ini.. Renjun Radio itu...

Oh iya maaf baru update.. Kouta abis lagi bokek🙏🙏

Dan yang comment nggak dibls maaf aja, aku nggak sempet buka notifikasi 🙏 oh iya tadi aku juga liat ada yang comment kenapa reisya mati duluan, padahal dia belum merasakan penyiksaan.. Nah jadi disini tuh yang salah bukan reisya, so, dia nggak perlu banyak² keluarnya.. Dia disini cuma sebagai tokoh pembantu. Yang jadi tokoh utama yaitu devi dan lano, jadi kalo mau disiksa, yang disiksa adalah lano, dia yang seharusnya menyesal.. Okey👌👌👌








Happy Reading

Dua bulan berlalu.. Kini hidupku kembali sama saat Mas Lano tidak menganggap ku.. Mas Lano sekarang membenciku, membenci perbuatan yang jelas bukan aku pelakunya.. Dia kembali seperti dulu setelah kita menikah.. Tak menganggap ku ada, bahkan semua orang membenciku..

Kemarin saat Reisya ditanyakan meninggal oleh Dokter, Semua orang menyalahkan ku, semua membenciku, bahkan suamiku sendiri..

Bayi Reisya berjenis kelamin perempuan, dia cantik seperti ibunya.. Tapi sayang dia ditinggal oleh ibunya..

Setelah pemakaman Reisya, Aku kembali kerumah, Aku dan Mas Lano saling diam, tak ada satupun yang mau mengawali pembicaraan.. Ketika sampai dirumah

"Ekhm, aku ingin bicara padamu" Ucap Mas Lano ketika aku akan menaiki tangga.. Aku menghampiri Mas Lano dan duduk di sebelahnya..

"Emmm, ada apa mas?"

Mas?? Aku memang memanggilnya dengan sebutan Mas, karena aku sadar jika sebentar lagi dia akan membenciku.. Apa tanggapan dia kalau aku memanggilnya dengan sebutan Ayah, mungkin dia akan berfikir aku terlalu ngelunjak, tak tahu diri gitu.

"Mari kita bercerai" Ucapnya dengan sekali ucap

Deg

Ya aku sadar jika dia akan membenciku, tapi bukan ini yang aku inginkan, cerai?? Aku tak pernah berfikir akan ada dalam fase itu.. Padahal peganganku Nikah Sekali Seumur Hidup.. Aku tak bisa menahan air mataku lagi.. Ini bukan keinginanku.. Bagaimana nasib ku dan anakku nanti jika aku bercerai?? Bagaimana jika nanti ketika anakku tumbuh besar dan menanyakan dimana ayahnya?? Aku harus bagaimana?? Aku menunduk menyembunyikan air mataku..

"Secepatnya aku akan mengurus perceraian kita"

"Vano maafkan Bunda, maaf jika nanti kau tumbuh besar tanpa seorang Ayah, Bunda terpaksa melakukan ini, maafkan Bunda nak" Batinku. Aku menghapus air mataku dan mendongak

Mistake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang