62. Nggak Mungkin Dia Pergi

4.1K 267 95
                                    

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak 🙏
Jangan lupa vote+comment yak
Jangan lupa follow akun author
@pejuangpeka



안녕하세요.....

Part ini pendek gaes..😢😢 dan sedikit mengandung bawang 😢😢😢






Happy Reading.






Apa yang lebih menyakitkan daripada dibenci oleh anak sendiri?.. Itulah yang di rasakan Lano sekarang.. Vano mengucapkan kebencian dengan amarah di depan matanya sendiri..

Bahkan Lano juga mendengar penolakan Vano tentang marga namanya yang ada di nama Vano.. Sungguh sebegitu tak ada artinya kah keberadaan Lano.

Lano menangis mengingatnya.. Daripada disini semakin membuat hati Lano sakit lebih baik dia pulang saja.. Dia meninggalkan restoran dan berjalan ke arah mobilnya terpakir..

Sebelum membuka pintu dia melihat Devi mengejar Vano dan mereka berdebat di pinggir jalan.. Entah apa yang mereka bicarakan Lano tak mendengarnya.. Lano tak memperdulikan mereka dan membuka pintu.. Belum sempat dia membuka pintu dengan lebar teriakan Devi mengalihkan pandangannya..

"VANO AWAS!!!"

Lano yang mendengarnya berbalik dan melihat Vano yang berlari ke jalan tanpa melihat kanan-kiri.. Vano melihat di sebelah kanan ada mobil yang melaju dengan cepat..

"VANO" Gumamnya..

Tanpa pikir panjang Lano berlari ketengah jalan dan mendorong Vano.. Biarlah sekarang dia berkorban demi anaknya.. Tak apa jika setelah ini dia akan mati.. Setidaknya anaknya selamat...

Mobil yang melaju tadi menabrak Lano hingga dia terpental jauh..

"AYAH...."

"MAS LANO..."

Dia mendengar suara Devi dan juga Vano secara bersamaan.. Tak berselang lama Vano menghampirinya.

"Ayah... Bangun Ayah... Vano disini... Bangun Ayah.. Aku tak membencimu Ayah.. Bangunlah.." Vano membawa kepala Lano di pangkuannya dan membangunkan Lano..

Uhuk.. Uhuk...

"Va...no.. Ka..mu.. Tak.. Ap..pa.. Nak... Uhuk uhuk..." Lano membuka matanya dan melihat Vano.. Dia mengangkat tangannya yang terasa berat sekali ke arah pipi Vano dan mengusapnya.

"Aku tak apa.. Ayah harus kuat.. Ayah nggak boleh ninggalin Vano. Aku menyayangi Ayah.. Ayah bertahan ya.. Kita kerumah sakit.." Lano mengusap pipi Vano dan tersenyum, tak lama kemudian Lano pingsan.. Dia tak tahu apa lagi yang terjadi padanya..

Samar-samar dia mendengar suara tangisan.. Dia membuka matanya pelan..

"Va..no.." Lirihnya..

"Iya Vano disini Ayah.. Ayah bertahan sebentar lagi kita sampai Ayah.. Ayah yang kuat.. Ayah nggak boleh putus asa.." Ucap Vano dengan menangis.

"Ayah me..nya...yangimu.. Va...no... " Lano mengusap air mata Vano dengan jarinya.. Vano memegang tangan Lano yang berada di pipinya..

Lano melihat ke arah sebelah Vano.. Dia menatap Devi dengan sendu.. Dia sangat kecewa dengan Devi. Jika dengan ini Devi akan bahagia, maka dia ikhlas menerimanya... Dia akan tenang jika pergi sekarang..

Mistake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang