3. Lamaran

7.6K 207 0
                                    

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak

Happy Reading

Delano pov

Setelah pulang dari rumah Tuan Dirga aku segera menuju kerumah orang tuaku.

Sesampainya dirumah orang tuaku aku langsung masuk dan mencari Papa dan Mamaku.

Aku melihat Mama sedang memasak di dapur. Aku menghampiri dan memeluk Mamaku

Ehhh

Mamaku terkejut

"Ini Lano ma" Jawabku

Mama membalikkan badannya.

"Eh anak Mama udah pulang... Tumben kesini... Ada apa?" Tanyanya

"Ohh Lano nggak boleh kesini?" Bukannya menjawab aku malah bertanya balik

"Ya nggak lah... Siapa yang nggak ngebolehin kamu... Kan tumben aja kamu kesini dan meluk Mama" Jawabnya

"Lano sudah menemukannya Ma" Ucapku

Mama menegang dan tangannya mengepal

"Apakah dia orang itu.... 17 tahun yang lalu?" Tanyanya menahan tangis

"Iya Ma... Dan aku akan menikahinya untuk mempermudah aku menyiksanya" Jawabku

"Apa? Menikahinya? Kamu gila Lano?" Teriaknya terkejut

"Tidak Ma.. Ini jalam satu-satu untuk balas dendam padanya... Setelah dia menjadi Istriku, aku akan terus menyiksanya setiap waktu... Hingga mengakhiri hidupnya adalah pilihannya" Jawabku

"Tapi... Tapi...." Seolah tau isi kepalanya aku menyahutnya

"Tenanglah Ma.. Aku tak mungkin menyukainya
Aku tak mungkin menyukai orang yang sudah membunuh kakakku" Aku mengepalkan tanganku

"Apapun keputusanmu Mama akan dukung kamu... Kematian harus dibalas kematian" Mama melangkah ke depanku

"Oke kapan kau akan menikahinya?" Tanyanya sambil berbalik

"Besok lusa aku akan melamarnya... Aku datang kesini untuk mengatakan itu dan mengajak kalian menemaniku menemui gadis itu" Ucapku

"Bagus... Buat dia terbang tinggi dan kemudian jatuhkan sejatuh jatuhnya" Mama menyeringai

"Pasti Ma" Jawabku

"Mama jadi tidak sabar untuk menyiksanya" Mama tersenyum dan berfikir seolah-olah dia sudah menyiksanya

"Lano juga ma...." Ucapku

"Lano pamit ya ma... Kerjaan lano masih banyak..." Pamitku

"Hati-hati sayang"

Delano pov end

******

Devi pov

Aku bangun dari tidur dan berjalan ke arah kamar mandi. Aku bercermin mata sembab, air mata mengering di pipiku... Aku menangis meratapi nasibku...  Aku bertanya², Apakah kehidupanku akan seperti yang dialami orang tuaku?. Entahlah aku tak tahu. Aku segera membersihkan diri dan berendam untuk menyegarkan badanku.. Setelah selesai aku keluar dan memoles kan make-up tipis agar tak kelihatan kalo aku habis menangis

Mistake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang