43. Dia..???

5.3K 314 51
                                    

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak 🙏
Jangan lupa vote+comment yak
Jangan lupa follow akun author
@pejuangpeka




안녕하세요.....

Happy Reading.

Aku berlari hingga tak melihat ada seseorang di depanku.

Bruk

Auhhh

Aku terjatuh karena terburu-buru.. Dan berdiri lagi sambil meminta maaf.

"Maaf saya tidak seng..... Kamu....."

********

"Kamu...??" Aku menutup mulutku tak percaya..

"Devi?? Ini kamu?" Tanya orang yang aku tabrak tadi, aku mengangguk dan menubruk badannya dan memeluknya... Aku tak menghiraukan orang yang melihatku.. Yang terpenting adalah aku menumpahkan tangisku di sini..

"Ini beneran kamu Dev?" Aku mengangguk di pelukannya.. Orang tadi ikut menangis dan memelukku erat..

"Aku merindukanmu"

"Aku lebih merindukanmu.. Akumencarimu dari dulu, tapi tak pernah aku menemukanmu.. Dan sekarang kita bertemu disini Tuhan mempertemukan kita disini.." Aku semakin menenggelamkan wajahku di dada bidangnya..

"Aku merindukan kamu Kak.. Sangat sangat.. Aku fikir kamu kemarin ikut tewas dalam pesawat" Aku menangis sesenggukan di dadanya hingga membasahi baju Kak Deva.

Ya orang tadi yang aku tabrak adalah Kakak aku,, Kak Deva. Kakak yang aku fikir meninggal di kecelakaan pesawat kemarin.. Nyatanya dia masih hidup dan berdiri di depanku..

"Aku masih hidup.. Kamu apa kabar?" Kak Deva melepaskan pelukanku dan menghapus air mataku..

"Aku baik Kak.. Aku bahagia sekali bertemu Kak Deva sekarang... Oh ya, Bagaimana Kakak bisa selamat dari kecelakaan itu?" Tanyaku..

"Panjang ceritanya.. Oh iya kamu kenapa disini?" Tanya Kak Deva.

"Astagfirullah Vano" Aku menepuk jidatku dan segera ke administrasi, dan meninggalkan Kak Deva.. Untuk sekarang keselamatan Vano lebih penting..

"Suster.. Pasien Bernama Devano Arkana Aldrich, ruang anggrek no. 45" Ucapku dengan ngos ngosan.

"Sebentar saya lihat dulu" Suster tadi melihat daftar nama dan menyodorkan kertas ke arahku..

"Ini silahkan di tanda tangani" Aku melihat nominal di kertas yang di sodorkan tadi. Satu juta.. Dari mana aku dapat uang segitu?? Bahkan uang yang aku bawa hanya tiga ratus ribu.. Aku mencoba bernegosiasi dengan suster tadi..

"Suster.. Kalo biayanya saya bayar setengah boleh?? Saya tidak bawa uang cash soalnya.." Ucapku mencoba bernegosiasi.

"Maaf tidak bisa.. Ini sudah ketentuan dari pihak rumah sakit.." Jawab suster tadi.

"Suster saya mohon.. Anak saya sedang terluka suster.. Saya janji akan lunasi nanti.. Saya mohon suster" Aku memohon dan mengantupkan tanganku di depan dada.

"Maaf tidak bisa Bu.. Mohon maaf"

"Saya moh...."

"Ada apa ini?" Aku menengok ke asal suara.. Dan mendapati Kak Deva berjalan ke arah kami.

"Ini Dok, Ibu ini mau membayar administrasinya hanya setengah" Ucap suster tadi..

Apa katanya Dokter?? Mengapa aku tak paham jika sejak tadi Kak Deva memakai jas Dokter..

Mistake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang