Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak 🙏
Jangan lupa vote+comment yak
Jangan lupa follow akun author
@pejuangpeka안녕하세요.....
Cuma mau ngasih tau aja.. Mungkin seminggu ini aku ngaret banget up nya.. Soalnya lagi sibuk juga.. Kakak aku mau nikah 🙏🙏 ini aja aku pas nganggur terus nulis.. Mohon pengertiannya yups🙏🙏🙏
Happy Reading.
"MAS LANO!!!!!"
"Nggak.. Ini nggak mungkin... Mas Lano nggak mungkin meninggal... dokter bohong kan?? Bilang sama saya kalo Dokter bohong... Ini nggak mungkin..." Devi menangis kencang di sana.
"Maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan pasien.. Tapi pasien sudah menyerah dengan hidupnya..." Ucap Dokter tadi..
"Suster, tolong dicatat waktu pasien meninggal..." Suster tadi mengangguk dan segera mencatat semuanya..
"Ikhlaskan pasien.. Dia sudah tenang di alam sana... Saya permisi dulu" Devi menutup mulutnya tak percaya... Dia masih tak percaya kalau Lano sudah meninggal.
"Mas bangun Mas.. Jangan kayak gini.. Ini nggak lucu Mas... Ini hanya prank kan?? Bangun Mas.. Aku nggak mau kehilangan kamu Mas... Bangun. Aku sudah hancur melihat kamu seperti ini, jangan semakin membuatku hancur dengan prank kematianmu ini Mas... Bangun... Apa kamu nggak kasian sama Vano?? Nggak kasian sama Aca... Bangun Mas.. Buka matamu" Devi menggoyahkan badan Lano tetapi tetap tak ada pergerakan dari Lano... Devi memeluk Lano erat dan menangis diperlukannya..
"Bangun Yah.. Jangan tinggalkan Vano.... Vano sayang sama Ayah.. Buka matamu Yah..." Vano menangis dengan kencang dan ikut memeluk Lano..
"Permisi... Kami akan segera mengurus jenazahnya.." Tiga suster datang dan membuat Devi dan Vano bangun.
"Nggak... Mas Lano belum meninggal... Jangan mengada-ngada kalian.." Devi menunjuk suster tadi dengan telunjuknya..
"Sadar Bu... Pasien sudah meninggal.. Ikhlaskan dia" Devi menggeleng...
"Nggak... Mas Lano masih hidup.. Oh atau kalian ikut andil dalam prank ini?? Ngaku kalian... Ngaku" Devi tersenyum sinis pada suster tadi..
"Mohon maaf Bu.. Kami bekerja dengan profesional.. Jadi ketika kami bekerja kami jujur.. Jika kami mengatakan pasien meninggal itu artinya pasien benar-benar meninggal.. Tak ada rekayasa maupun sogokan Bu" Ucap suster tadi.. Devi meluruhkan tubuhnya kelantai... Vano menghampiri Devi dan memeluknya.
"Vano... Ayah kamu Vano" Devi menangis dipelukan Vano..
"Kita ikhlasin Ayah Bunda... Ini semua sudah takdir.. Kita tak bisa menghindari ini semua... Kita coba ikhlasin Ayah ya Bunda" Vano mengelus punggung Devi dengan menangis...
"Tapi, tapi Ayah kam...." Belum sempat Devi melanjutkan ucapannya dia pingsan..
"Bunda bangun Bunda..." Vano menepuk pipi Devi..
"Suster tolongin Bunda saya suster" Salah satu suster mengambil kursi roda dan dengan sigap Vano mengangkat Devi ke kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake My Husband
RomanceSequel happy or sad wedding Menceritakan tentang anak perempuan dari seorang Dirga Abigail Bagaskhara Dan Nisa Salma Bagaskhara. Devi salma Bagaskhara 21 tahun. Adalah putri dari seorang Dirga Abigail Bagaskhara dan Nisa Salma Bagaskhara.... "Meni...