56. Pertemuan Terakhir Kah?

4.3K 252 31
                                    

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment
Follow akun author yak 🙏
Jangan lupa vote+comment yak
Jangan lupa follow akun author
@pejuangpeka





안녕하세요.....


Happy Reading.

Setelah mendapat maaf dari Devi tadi Lano pulang dengan hati yang campur aduk. Antara senang sedih dan kecewa.. Dia tahu, kalau akan semenyakitkan ini..

"Pa..." Lano tersenyum mendengar panggilan lirih Rasya.

"Papa fine... Nggak papa kok.. Papa sudah ikhlas.. Ini sudah takdir Papa" Jawab Lano dengan senyuman.. Walaupun dihatinya masih ada rasa sakit..

"Beneran?" Rasya menatap Lano curiga..

"Apa jika Papa bilang iya kamu akan percaya?? Nggak kan?? Nyatanya Papa nggak baik baik saja.. Sudahlah Papa akan coba ikhlas" Jawab Lano sambil mengusap rambut Rasya..

"Aca sayang banget sama Papa" Rasya memeluk Lano, dengan sigap Lano membalasnya.

"Papa juga sayang Aca" Mama Lano yang melihatnya tersenyum di belakangnya.. Setelah itu Lano menjalankan mobilnya pulang.




*******



"Bunda" Panggil Vano dengan senyuman.. Devi yang mendengarnya menghampiri Vano dan memeluknya..

"Maafin Bunda Vano.. Maafin.. Bunda lakuin itu agar mereka tak menemui kita lagi" Ucap Devi dalam pelukan Vano..

"Tak apa Bunda.. Vano seneng Bunda sudah memaafkan mereka.. Vano juga sadar tak seharusnya kita menyimpan dendam pada mereka.. Sebesar apapun kesalahan mereka, tak seharusnya kita terus membencinya.. Semakin kita membenci semakin pula kita terbayang bayang oleh dendam yang tak berujung.." Jawab Vano..

"Tapi Bunda mengingkari janji"

"Dengerin Vano Bunda, Bunda boleh mengingkari janji demi kebaikan.. Vano nggak keberatan jika Bunda mengingkari janji demi kebaikan.. Sudahlah dengan begitu kita akan menjalani hidup tanpa dendam satu sama lain." Vano mendongakkan wajah Devi, Vano menghapus air mata Devi..

"Benar apa yang dikatakan Vano.. Maafin Kakak, Kakak terbawa emosi hingga menyerang dia kemarin" Sahut Deva.

"Tak apa Kak.. Semoga setelah ini kita hidup seperti semula" Jawab Devi.

"Maafin Bunda Vano" Devi memeluk Vano lagi.. Biarlah dia menumpahkan tangisnya hari ini.. Karena dia tak ingin menangis lagi di hari esok dengan alasan yang sama.

"Semoga dengan ini kita semua tak menyimpan dendam lagi, dan bisa menjalankan kehidupan seperti semula.." Ucap Deva.

"Amin..." Jawab semua yang ada disana.

"Yaudah masuk yuk.. Nggak enak diliatin tetangga" Mereka mengangguk mengiyakan ucapan Kila.

"Bang lo kenapa? Hoam" Tanya Vika yang baru bangun dari tidur ketika Vano memasuki rumah..

"Vika mandi dulu.. Jorok amat sih" Ucap Deva.

"Hehehe iya Pa.." Jawab Vika dengan cengiran.

"Anak kamu itu" Ucap Kila.

"Anak kamu juga" Jawab Devi.

"Kamu"

"Kamu"

"Udah iya aku anak Papa sama Mama.. Puas.. Yoklah Bang temenin gua bobo.. Ngantuk" Ucap Vika dan menarik tangan Vano masuk kedalam kamar..

Mistake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang