***
Tangan Hazwan terulur untuk membuka masker yang Violin pakai. Violin berhenti lalu mencari tempat untuk berteduh. Napasnya mulai tak teratur, seketika Hazwan mengambil buku dalam tasnya lalu mengipasi di depan wajah Violin. Udara yang tercipta membuat Violin bisa bernapas lagi.
"Segarnya, lebih kencang dong kipasin aku," pinta Violin lembut. Ia membantu dengan telapak tangannya.
Jari Hazwan menyingkirkan anak rambut ke belakang telinga Violin. Mata Violin yang terpejam lalu terbuka lebar. Otomatis Hazwan langsung menarik tangannya dari kepala Violin. Hazwan meringis karena ia merasa berbuat lebih padanya.
Violin tak mempermasalahkan kelakuan Hazwan. Ia kembali memejamkan mata untuk menikmati udara yang tercipta. Sayangnya bau yang berasal dari buku baru yang baru dibeli tadi membuatnya risih.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLAND [TERBIT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] * Hidup yang penuh tantangan karena kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan Violin Shakila sejak ia menduduki bangku SMP. Bermodalkan nekat, ia tetap berjuang melanjutkan hidup sebatang kara. I...