***
"Kalau udah sehat, aku bisa balas kebaikan kamu?" tanya Violin lemah.
Lailand mengangguk. "Boleh. Besok kita jalan-jalan, mau? Kalau udah mendingin aja."
Mata Violin membulat, ia sudah lama tak merasakan jalan-jalan. Apalagi untuk menjernihkan otaknya yang terasa buntu. Senyum Violin terangkat lebar seraya melihat Lailand yang masih mengusap kepala Violin.
"Mau ...."
"Terpenting lo sehat dulu, Olin. Lihat lo sehat buat gue semangat!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLAND [TERBIT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] * Hidup yang penuh tantangan karena kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan Violin Shakila sejak ia menduduki bangku SMP. Bermodalkan nekat, ia tetap berjuang melanjutkan hidup sebatang kara. I...