***
Perjalanan akan terasa rumit jika permasalahan yang datang tak kunjung dibereskan. Sama halnya dengan Violin yang kini berada ada situasi yang membingungkan. Isi dompet Violin kembali menipis, apalagi akhir bulan yang masih lama. Kebutuhan pokok Violin harus segera dicukupi, tetapi hal lain seakan meminta untuk segera ditutupi.
Setelah pertemuan organisasi BEM beberapa hari lalu, kakak tingkat mewajibkan untuk setiap MABA mempunyai baju identitas yang biasa disebut PDL. Violin yang merasa tak sanggup membeli dengan batas waktu yang cepat hanya bisa terdiam saat penanggung jawab menanyai perihal kesanggupan dalam membeli PDL. Violin ingin menolak, tetapi bagaimana lagi, jika ia tak mengikuti organisasi di kampus nantinya akan bermasalah pada beasiswanya.
Sampai sekarang, Violin belum memberikan keputusan ke penanggung jawab. Pikiran Violin kacau, ditambah ia memikirkan tentang 'siapa si Aland dan Lailand' sebenarnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLAND [TERBIT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] * Hidup yang penuh tantangan karena kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan Violin Shakila sejak ia menduduki bangku SMP. Bermodalkan nekat, ia tetap berjuang melanjutkan hidup sebatang kara. I...