***
Pertanyaan tadi seakan soal rumit yang sedang Violin kerjakan. Pasalnya Violin ingin bercerita tapi ia tak tahu nama perempuan itu. Takutnya Lailand menganggap Violin berbohong.
"Salah satu pertanyaanku tadi, ada yang bisa jadi jawaban kamu," jawab Violin ikut serius. Napas Violin kembali sesak, untungnya angin lagi bersahabat siang ini.
Alis Lailand terangkat. "Maksudnya?"
"Pikir sendiri!"
Lailand berdecak karena Violin pergi tanpa berpamitan. Dahinya kini berkerut karena mencoba mengingat apa yang dikatakan Violin tadi. Lailand menyerah karena tak menemukan jawaban dari pertanyaan Violin tadi.
Kebingungannya kini pudar berganti senyum yang merekah. Lailand mengingat dirinya dan Violin tadi sempat berpelukan. Walaupun kejadian tadi adalah hal yang tiba-tiba, tetapi sampai sekarang menumbuhkan hasil yang lumayan.
"Cewek memang susah dipahami!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLAND [TERBIT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] * Hidup yang penuh tantangan karena kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan Violin Shakila sejak ia menduduki bangku SMP. Bermodalkan nekat, ia tetap berjuang melanjutkan hidup sebatang kara. I...