Karena tidak memiliki dimensi saku, kekuatan, paha untuk dipeluk dan tiga keuntungan kehidupan (uang, kekuatan, dan penampilan), ia telah dengan hati-hati tinggal di kiamat selama sepuluh tahun, semakin dekat untuk jatuh ke dalam mulut zombie.
Tanpa...
"Aku mati, aku tidak mati, aku mati, aku tidak mati ..." Di tempat tidur kayu kuno, Luo Xun menatap langit-langit dengan dua mata kosong, bergumam pada dirinya sendiri.
Hanya setelah dua puluh putaran, omong kosong itu akhirnya berhenti. Tiba-tiba, Luo Xun bangkit, dan dalam beberapa langkah ada di depan lemari pakaiannya.
Lemari pakaian, perabot antik yang ditinggalkan oleh orang tuanya, dilengkapi dengan cermin ukuran penuh. Inilah yang memberi Luo Xun yang paling langsung, jelas menjawab.
Dengan kosong mengangkat tangannya untuk menyentuh pipinya, garis-garis stres yang terakumulasi dari kekacauan kiamat telah hilang, kerutan yang disebabkan oleh tenaga kerja manual hilang, kulit keriput dan kuning karena kekurangan gizi hilang ... Wajah ini, telah dikembalikan kembali 10 tahun!
"Aku benar-benar ... kembali?" Melihat ke bawah ke tangannya yang sedikit gemetar, meskipun mereka tidak benar-benar lembut dan lembut, mereka bersih dan ramping, dibandingkan dengan persendian yang cacat karena persalinan manual yang berlebihan dan kuku hitam yang dia miliki sebelumnya, sepertinya itu bukan milik orang yang sama.
Dengan tangan menutupi wajahnya, Luo Xun dengan lemah tenggelam ke tanah, air mata mengalir pelan.
Dia tidak tahu titik waktunya seperti ini, juga tidak tahu apa yang terjadi padanya, tetapi tetapi jelas bahwa udaranya berbeda, suasananya berbeda, tubuhnya berbeda, dan lokasinya berbeda.
Ini adalah kota F, rumah lamanya, satu-satunya yang ditinggalkan orang tuanya. Itu sebelum munculnya kiamat, tempat ia tinggal selama dua puluh dua tahun penuh - rumah 1.
Di lantai dia duduk sampai senja, baru saat itulah Luo Xun berdiri dengan kaku, berjalan ke dapur untuk memasak sebungkus kang shuai bo2... Baunya harum nostalgia! Pada awal kiamat, orang-orang masih dapat menemukan beberapa di supermarket yang rusak, sementara kemudian, hal-hal semacam ini benar-benar telah punah.
Dua pangkalan yang dia datangi kemudian, karena mutasi tanaman, hanya ada jatah kering 3 yang tersisa untuk dijual; Anda tidak bisa mendapatkan rasa seperti ini lagi.
Meskipun mie instan ini tidak terasa sebagus mie instan awal 4, sejauh yang terlahir kembali, Luo Xun khawatir bahwa mie ini adalah kelezatan dunia manusia. Satu mangkuk mie instan kemudian, nafsu makannya hanya dibumbui. Nafsu makan dua puluh sesuatu Luo Xun tidak kecil, dan menambahkan fakta bahwa dia baru saja kembali dari kiamat 5 ? Satu mangkuk mie instan tidak cukup baginya untuk dimakan.
Berkali-kali mengkonfirmasikan tanggal hari ini — 8 September, Luo Xun meraih dompetnya, bangkit dan berjalan ke pintu depan. Dengan ragu-ragu dia berdiri di sana sebentar, sebelum mengambil napas dalam-dalam, mendorong pintu terbuka, dan keluar.
Pisau buah tersangkut di ikat pinggangnya, gerakan Luo Xun berhati-hati ketika perlahan-lahan menuruni tangga, sampai dia mencapai gerbang depan; melihat orang-orang datang dan pergi di lingkungan itu, dia tidak bisa menghentikan dasar hatinya untuk bergetar —— Aku benar-benar kembali! Dunia saat ini, keputusasaan di ujung dunia belum diantar!
Dia duduk di toko ramen di luar lingkungan, shao bing jia rou 6 di tangan kirinya dan sepasang sumpit di tangan kirinya. Sambil menggigit shao bing jia rou, menghirup seteguk ramen sapi yang harum, Luo Xun hampir meneteskan air mata di wajahnya.
Di kemudian hari, bahkan ketika dia tiba di pusat kota, Luo Xun jarang melihat tepung, bahkan tidak memikirkan jenis ramen daging sapi yang biasa dimakan. Hal-hal ini bukan hanya hal-hal yang bisa dikonsumsi oleh tipe orangnya, pada anak tangga paling bawah dari masyarakat dan mencari nafkah. Dengan kata lain, bahkan jika dia punya jinghe dan mampu membeli tepung, masih belum ada yang menjual barang-barang ini, bahan- bahan makanan yang tidak bercokol ini setelah munculnya kiamat adalah unik; tidak mungkin ada orang yang sanggup menjualnya.
"Ah? Bukankah itu Luo Xun? Anda tidak bekerja hari ini? " Sebuah suara terdengar dari sampingnya. Luo Xun menoleh dengan heran, seorang paman yang akrab membawa tas plastik hitam di tangannya —— di dalamnya mungkin berisi makanan laut. Paman menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Eh, ah ... aku tidak benar-benar ada hubungannya hari ini." Sepuluh tahun yang lalu dirinya masih harus bekerja sambilan, kan?
"Tidak benar-benar ada hubungannya?" Paman itu bingung akan hal ini, lalu dengan wajah penuh pengertian menepuk pundaknya, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, pekerjaan ini tidak baik untuk dilihat kembali, kamu masih muda, masih ada peluang ..." Dia mengoceh pergi sebentar. Sampai dia pergi, Luo Xun masih belum berhasil mengingat identitasnya, hanya bahwa dia harus menjadi tetangganya, tetapi apakah dia berada di lantai yang sama? Atau apakah dia hanya tetangga yang mengangguk ketika dia melihat mereka, dia tidak ingat.
Dan untuk pekerjaannya?
Tanpa terburu-buru menghabiskan sup terakhir, Luo Xun menghela nafas panjang, menatap arus lalu lintas tanpa henti di jalan —— ada dua bulan sampai dimulainya kiamat, dirinya sendiri, tidak mungkin dia masih bisa pergi bekerja.
Bangun dan membayar, Luo Xun berbalik dan berjalan ke agen real estat terdekat. Tentu saja, jika itu dijual secara online, sebagian dari biaya transaksi akan dihapus, tetapi situasi Luo Xun saat ini tegang. Dia harus dengan cepat menjual satu- satunya propertinya dan bergegas ke kota. Itu benar, dia ingin pergi ke kota. Dalam kiamat tempat itu berdiri selama lebih dari sepuluh tahun, itu adalah tempat ia sendiri tinggal selama delapan tahun penuh!
